Singkawang (Antara Kalbar) - Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi mengatakan, beberapa komoditas barang pokok seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam saat ini dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Wali Kota Singkawang selama Idul Fitri.

"Untuk daging sapi, saat ini sudah dijual seharga Rp120 ribu per kilogram. Yang mana sebelumnya, pada H-1 Idul Fitri sempat naik menjadi Rp130 ribu per kilogram," kata Helmi, di Singkawang, Kamis.

Menurutnya, penurunan harga daging sapi sudah terjadi sejak H-2 Idul Fitri. Kemudian, untuk daging ayam (yang sudah dipotong/bersih) saat ini dijual dengan harga rata-rata Rp33 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam, dari Rp24 ribu per kilogram turun menjadi Rp22 ribu per kilogram.

"Pada telur ayam ini telah terjadi penurunan harga sebesar 8 persen," tuturnya.

Menurut pengakuan dari para pedagang, penurunan harga telur ayam disebabkan permintaan akan telur sudah kembali normal, di samping itu stok telur juga banyak untuk saat ini.

Selain komoditi diatas, kata Helmi, untuk kelompok sayur mayur juga tidak mengalami perubahan harga/stabil dengan harga jual yang normal.

"Untuk wortel masih di jual dengan harga Rp20 ribu per kilogram, kentang jawa rata-rata Rp18 ribu per kilogram, kol Rp12 ribu per kilogram," katanya.

Sementara untuk Sawi saat ini masih dijual dengan harga tinggi, yakni rata-rata Rp5 ribu per ikat atau Rp23 ribu per kilogram.

Sedangkan cabe rawit masih di jual dengan harga rendah yakni rata-rata Rp30 ribu sampai dengan Rp35 ribu per kilogram. Untuk komoditi bawang, seperti bawang putih saat ini masih dijual dengan harga murah/rendah yakni rata-rata Rp25 ribu per kilogram. Dan bawang merah stabil di harga Rp30 ribu per kilogram.

Untuk kelompok ikan, lanjutnya, jenis Tongkol hitam saat ini dijual Rp28 ribu per kilogram, khususnya di Pasar Beringin Singkawang. Begitu pula dengan Gembung dijual Rp30 ribu sampai Rp32 ribu per kilogram.

"Untuk harga ikan hingga kini masih relatif stabil," tuturnya.

 (KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017