Baghdad (Antara Kalbar) - Dana Anak PBB (UNICEF) pada Kamis (29/6) mengatakan ribuan anak telah terjebak di daerah yang masih dikuasai oleh petempur IS di Kota Tua Mosul, Irak.

"Anak-anak menghadapi banyak ancaman terhadap keselamatan mereka. Mereka yang terjebak dalam pertempuran bersembunyi di lantai bawah rumah mereka, takut terhadap pembantaian lain. Mereka yang berusaha menyelamatkan diri, terancam ditembak atau cedera. Ratusan warga sipil sudah dilaporkan tewas dan digunakan sebagai tameng manusia," kata Peter Hawkins, Wakil UNICEF di Irak, di dalam satu pernyataan.

"Anak lelaki dan perempuan yang telah menyelamatkan diri memperlihatkan tanda kekurangan gizi sedang dan menyimpan luka psikologis akibat konflik, sebagai akibat dari kondisi yang telah mereka lalui," tambah Hawkins.

UNICEF kembali menyampaikan seruannya kepada semua pihak dalam konflik di Mosul agar melindungi anak-anak dari kerusuhan yang berkecamuk.

"Anak-anak harus dijauhi dari ancaman, tak peduli apa pun kondisinya," kata Wani UNICEF tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Pasukan Irak telah terlibat pertempuran di dalam kota tua tersebut, tapi tentara membuat kemajuan lamban akibat perlawanan sengit petempur IS dan banyak bom pinggir jalan serta perangkap di dalam bangunan. Selain itu, penembak gelap IS mengambil posisi di bangunan dan jalan sempit di permukiman yang padat penghuni.

Menurut laporan PBB baru-baru ini, sebanyak 100.000 warga sipil masih terjebak di daerah yang dikuasai IS di pusat kota tua itu dan permukiman yang bersebelahan, Ash-Shifaa.

Mosul, 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai IS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah melarikan diri dan meninggalkan senjata mereka, sehingga petempur IS bisa menguasai banyak wilayah di Irak Utara dan Barat.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017