Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Otoritas Jasa (OJK) Kalbar, Asep Ruswandi mendorong industri keuangan yang ada di Kalbar membuat perencanaan dan identifikasi persoalan kredit macet secara efektif.

"Meski saat ini NPL di Kalbar masih terkendali, namun perencanaan untuk penyelesaian atau penekanan terhadap NPL perlu dilakukan," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Asep menambahkan bahwa sekecil apapun NPL yang dialami industri keuangan di Kalbar, harus diselesaikan dengan perencanaan dan konsep yang matang.

"NPL Kalbar saat ini hanya sekitar 2 persen saja. Tapi jangan dikira kecil tidak ditangani, tidak. Tetap harus dituntaskan. Sekecil apapun juga kita meminta industri keuangan melakukan penyelesaian," kata dia.

Ia menyebutkan bahwa mengenai metode penyelesaian para pelaku industri keuangan tentu sudah memiliki cara dan metodenya masing-masing. Sehingga dengan caranya tersebut bisa meminimalisir NPL.

"Langkah selanjutnya bisa melalui pendekatan biasa. Namun jika seacara persuasif masih juga belum menuai hasil yang maksimal, industri keuangan bisa menempuh jalur penyitaan dan lain sebagainya jika dipandang perlu dilakukan. Bisa juga melalui lelang, tergantung dari masing-masing kebijakan tersendiri," jelasnya.

OJK sendiri kata Asep akan tetap melakukan pemantauan di setiap industri keuangan yang ada di Kalbar. Menurutnya pengawasan dan pemantauan yang ada agar industri keuangan di Kalbar tetap sehat dan tumbuh.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017