Pontianak (Antara Kalbar) - Petani di Desa Prapakan Besi, Kabupaten Sambas berharap Perum Bulog mampu menyerap produksi padi mereka ketika berlangsung panen raya.
"Selama panen raya biasa harga sangat jatuh. Dengan demikian harapan kami ke Bulog agar memperhatikan hal itu," kata Hamdani, Kepala Desa Prapakan Besi, saat dihubungi di Sambas, Selasa.
Petani di desa tersebut telah menggelar panen padi perdana yang dihadiri perwakilan dari Kementrian Pertanian, Bupati Sambas, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sambas, Dandim 1202 Singbebas dan pihak Kecamatan Pemangkat serta beberapa pihak lainnya.
Hamdani mengatakan area luas tanam padi di daerahnya sebesar 900 hektare. Saat ini baru sebanyak 850 hektare ditanami.
"Pada Juni ini baru sebanyak 10 hektare yang panen raya. Kemudian akan menyusul juga di pada Agustus 2017 akan panen raya tepatnya di Dusun Serdam. Untuk indek tanam sendiri baru mencapai 1,80 persen, saat ini juga untuk 2 hektare lahan padi kita mencapai 300 persen," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas Musanif menyatakan untuk panen perdana yang dilakukan dengan swadaya masyarakat tentunya ia sangat apresiasi.
"Hanya saja pada saat ini, ada kendala di mana untuk Bulog menyerap harga petani hanya Rp3.700 per kilogram gabah kering giling. Harapan petani kalau bisa Rp4.500 per kilogram. Dengan demikian setidaknya bisa memberi motivasi bagi petani," kata dia.
Musanif menggambarkan tentang peluang pasar untuk gabah sangat terbuka lebar, karena Sambas sudah ada Border Aruk dan di dukung akses jalan dengan baik.
"Untuk perbatasan tidak ada hambatan lagi, artinya peluang kita memasarkan hasil tani kita ke luar negeri sudah terbuka lebar," jelasnya.
Ia sangat optimistis ke depan kerja keras petani dan semua sektor terutama TNI yang selalu mendampingi para petani produksi dan produktivitas bisa meningkat.

(U.KR-DDI/T011)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017