Pontianak (Antara Kalbar) - Kongres Dayak Internasional I, Minggu, resmi digelar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, kata Ketua Umum Panitia bersama Kongres Dayak Internasional I, Alexius Akim.

"Keharmonisan antar suku di Provinsi Kalbar terlihat dalam penyelenggaraan pameran yang merupakan rangkaian kongres Dayak Internasional I 2017," kata Aluxius Akimdi Pontianak.

Ia mengatakan, konngres ini diikuti oleh lima provinsi se-Kalimantan dan didukung oleh seluruh eleman masyarakat, baik dari suku, agama dan dukungan dari jajaran pemerintah se-Kalimantan, beberapa perusahaan swasta, mitra strategis, TNI/Polri dan dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar yang yang juga sekaligus menjabat sebagai Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis di rumah Radankg Jalan Sutan Syahrir, Pontianak.

"Kami menyadari tanpa kerja sama dan dukungan yang diberikan semua pihak, mustahil kami dapat menyelenggarakan kegiatan besar ini. Kegiatan ini juga kami jadikan momentum kebangkitan bangsa Dayak di dunia," ungkapnya.

Ia mengatakan, pameran tersebut juga merupakan ajang promosi berbagai seni budaya dan hasil kerajinan serta produk asli penduduk Pulau Kalimantan. Kegiatan ini, ujarnya akan dilangsung selama lima hari dimulai dari 23 Juli hingga 27 Juli 2017 ini.

"Dalam pameran kami melibatkan para peserta dari dunia usaha dan industri, patner strategis pemerintah, dekranasda Kalbar, DAD dari lima provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, DAD kabupaten/Kota se-Kalbar, organisasi dan perangkat daerah se-Kalbar, sanggar budaya dan masyarakat umum. Dengan jumlah stan sebanyak 66 stan pameran," paparnya.

Akim menambahkan, tidak hanya pameran, setiap malam juga akan digelar hiburan rakyat. Hiburan rakyat berupa pertunjukkan seni itu akan melibatkan berbagai multi etnis yang ada di Kalbar.

Menurutnya, untuk memeriahkan dan tetap menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan dalam pentas kesenian, kami sengaja melibat sekertariat bersama kesenian Dayak, sanggar seni budaya Dayak dan sanggar seni dari seluruh etnis yang ada di Kota Pontianak.

"Keterlibatan sanggar seni seluruh etnis itu menunjukkan merupakan bukti semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman adat dan budaya yang ada di Provinsi Kalbar ini. Saya berharap dalam kebersamaan ini dapat tetap kita pertahankan dalam bingkai NKRI," pungkasnya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017