Cilacap (Antara Kalbar) - Seorang nelayan dilaporkan hilang akibat perahu terbalik setelah dihantam gelombang tinggi di bedahan Plawangan Jetis, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari anggota SAR Jetis pada pukul 07.00 WIB, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB," katanya di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan kejadian bermula saat korban atas nama Kasiman (45) dan rekannga Suwarno (35), warga Desa Jetis RT 01 RW 03, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, hendak berangkat melaut menggunakan perahu Andika Jaya.

Akan tetapi saat sampai di bedahan Plawangan Jetis, kata dia, tiba-tiba datang gelombang tinggi yang langsung menghantam perahu yang mereka tumpangi hingga terbalik.

Akibat kejadian itu, korban atas nama Kasiman hilang terseret gelombang sedangkan Suwarno dapat menyelamatkan diri.

"Setelah menerima informasi tersebut, kami segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju lokasi kejadian untuk menggelar operasi SAR guna mencari dan menolong korban," katanya.

Ia mengatakan operasi SAR tersebut juga melibatkan personel TNI/Polri, SAR Jetis, dan potensi SAR lainnya.

Berdasarkan peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jateng dan DIY pada hari Senin (31/7) berpeluang mencapai 4 meter.

Tinggi gelombang tersebut berbahaya bagi nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017