Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Singkawang, Yusnita mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati saat melaut mengingat cuaca ekstrim yang terjadi sekarang ini tidak bisa di prediksi.

"Saya imbau ke nelayan untuk lebih berhati-hati, karena prakiraan cuaca sekarang ini suka berubah-ubah," kata Yusnita, Rabu.

Seperti yang terjadi pada Selasa kemarin. Siapa yang bisa mengira kalau cuaca bagus hingga malam hari. "Siang sampai sore cuaca bagus. Tau-tau setelah Maghrib hujan disertai dengan angin kencang," ujarnya.

Menurutnya, kondisi cuaca seperti itu tentunya cukup berbahaya bagi nelayan yang sedang berada di laut. Namun, dia meyakini jika nelayan sudah tahu akan hal itu.

"Biasanya mereka tahu kapan terjadi cuaca tidak bagus. Karena mereka sudah ada ilmunya," ungkapnya.

Yang dikhawatirkan, ada nelayan yang masih tetap nekad meskipun cuaca tidak bagus. "Jangan nekadlah, semua rezeki dan maut sudah diatur oleh Allah," tuturnya.

Menurutnya banyak yang bisa dilakukan nelayan untuk mengisi kegiatan disaat cuaca kurang baik. "Setahu saya disamping nelayan, mereka juga biasanya bertani. Dan ada juga yang membuka usaha," katanya.

Salah satu nelayan dari Kelompok Surya Perdana Mandiri Singkawang, Jumadi mengaku cuaca ekstrim yang terjadi sekarang ini sangat menyulitkan nelayan terutama yang menggunakan kapal motor kecil untuk melaut.

"Cuaca ekstrim yang terjadi sekarang ini sangat menyulitkan nelayan terutama kepada nelayan yang menggunakan kapal motor kecil," kata Jumadi.

Di samping itu, tangkapan nelayan juga untuk beberapa bulan ini dirasakan memang sangat jauh. Karena memang ikannya tidak ada. Mungkin dikarenakan perubahan cuaca yang tidak menentu, gelombang tinggi, dan lain sebagainya.

Sambil menunggu cuaca bagus, tak banyak yang bisa dilakukan para nelayan.

"Sementara ini, memang banyak nelayan yang menganggur, tapi ada juga beberapa orang yang ikut dengan saya tergabung dalam kelompok Mangrove. Sehingga ada sedikit kegiatan seperti ojekan angkut barang, jaga parkir dan jaga kebersihan untuk kita libatkan ke nelayan," ujarnya.

Disamping itu, ada juga nelayan yang menyambi bertani. "Kalau untuk usaha seperti warung ada, tapi tidak banyak," ungkapnya.

Menanggapi cuaca saat ini, dia berharap kepada Pemkot Singkawang untuk lebih memberikan perhatiannya kepada nelayan terutama mengenai pendanaan.

"Jangan hanya pelatihan-pelatihan saja, tapi biayanya tidak di topang. Karena selama ini kita lihat solusi untuk anggaran permodalan nelayan tidak ada," tuturnya.

Dia mengakui, bantuan dari koperasi memang ada. Hanya saja, banyak nelayan yang mengkhawatirkan kemajuan dari koperasi itu sendiri.

"Saya pun tidak tahu, mungkin rasa keraguan ini dikarenakan kurangnya pemahaman dari masyarakat nelayan. Termasuklah kinerjanya dan apa maksud dan tujuan dengan adanya koperasi di situ serta pengembangan ekonominya," pungkasnya.


(U.KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017