Pontianak (Antara Kalbar) - PLN Wilayah Kalbar menyatakan siap menyambut investor yang akan menanamkan modal di Provinsi Kalbar karena saat ini di bidang pembangkitan PLN sudah surplus.

"Pada bidang pembangkitan Kalbar sudah surplus 100 megawatt. Secara kualitas daya, kita yang terbaik di Pulau Kalimantan," ujar Direksi PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Rully Firmansyah, selaku Kepala Divisi Pengembangan Regional Kalimantan saat Forum Investasi yang digelar PLN Kalbar di Pontianak, Rabu.

Terkait forum yang dikemas dalam bentuk diskusi dan ramah tamah yang mengambil tema �Komitmen Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dikatakan GM PLN Wilayah Kabar, Richard Safkaur mengatakan bahwa acara tersebut sebagai wadah bertemunya PLN dengan stakeholder.

"Forum investasi menjadi wadah yang representatif bagi PLN dan para penggiat pertumbuhan ekonomi yang hadir di sini untuk mensinergikan visi dan misi dalam menumbuhkan perekonomian di Kalbar. Kami sangat terbuka dengan saran, usulan dan kritikan yang membangun sebagai bahan merefleksikan diri kearah yang lebih baik," kata Richard.

Dalam acara tersebut PLN menghadirkan tiga pembicara diantaranya Benny Marbun selaku Kepala Divisi Niaga PT PLN, Catur Budi Sulistyo selaku Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Sistem Informasi dan Thamrin Usman selaku Rektor Universitas Tanjungpura.

Saat membuka diskusi, Benny Marbun yang mewakili PLN mempresentasikan tentang overiew sistem kelistrikan di Kalbar dan pembangunan infrastruktur kelistrikan.

"Infrastruktur ketenagalistrikan akan mempengaruhi investasi di sini. Rencana kami di tahun 2020, akan menginterkoneksikan seluruh pulau Kalimantan seperti di Pulau Jawa dan akan membentuk organisasi baru yang khusus untuk menangani transmisi dan pembangkitan. Jadi PLN Kalbar berfokus pada distribusi dan pelayanan pelanggan," jelasnya.

Dilanjutkan presentasi dari Catur Budi Sulistiyo, sebagai pembicara kedua pada sesi diskusi tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa Investasi sedang digencarkan pemerintah saat ini erat kaitannya dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan dan kemampuan pembiayaan pembangunan.

"Minat asing untuk berinvestasi di Indonesia secara proporsional berada di angka 26 persen di kawasan ASEAN. Artinya Indonesia menjadi tujuan utama invesatasi. Surplusnya daya dari PLN sangat mempengaruhi iklim investasi, karna begitu vitalnya listrik bagi kebutuhan industry," jelas Catur.

Sementara dari sisi akademis, Thamrin Usman memberikan pandangan kepada para undangan mengenai investasi dengan parameter.

"Kita ucapkan syukur bahwa PLN memiliki surplus daya. Daya saing provinsi di Pulau Kalimantan yang diukur melalui empat parameter di antaranya kualitas hidup, kondisi finansial bisnis dan tenaga kerja, stabilitas ekonomi makro dan pemerintahan dan tatanan kelembagaan. Kalbar berada pada posisi paling rendah dan surplus listrik dari PLN akan memperbaiki peringkat dan kualitas keempat parameter tersebut," jelasnya.




(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017