Singkawang (Antara Kalbar) - Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Pemkot Singkawang menggelar Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba.

Pada kegiatan itu, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan (P2M) BNN Kota Singkawang, Herwandi Deka mengatakan, konsepsi pemberdayaan masyarakat anti narkoba yaitu sebagai upaya memobilisasi seluruh sumberdaya yang ada untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penanganan narkoba yang meliputi aspek pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan.

"Guna menyelamatkan anak bangsa diperlukan keterlibatan komponen masyarakat dan LSM dengan cara sosialisasi, advokasi dan desiminasi informasi," katanya di Singkawang, Senin.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat anti narkoba bisa dilakukan dengan cara melatih masyarakat sebagai kader anti narkoba, dimana warga/kader merekrut dan melatih warga lainnya di satu lingkungan, dan melakukan desiminasi informasi P4GN di lingkungan masyarakat, lingkungan kerja dan lingkungan pendidikan.

Pembentukan kader yang dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu, katanya, melibatkan para pelajar dan mahasiswa yang bertujuan agar mereka bisa menyampaikan edukasi tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan atau sesama mereka.

Alasan direkrutnya para pelajar dan mahasiswa, terang Herwandi, lantaran kaum mahasiswa adalah kaum intelektual dan terdidik. "Sehingga mereka diyakini mampu untuk menyampaikan pesan kita di lingkungan mereka," ungkapnya.

Herwandi menyebutkan, beberapa sekolah yang direkrut antara lain SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Torsina, SMK Negeri 1, SMK Torsina, Akper, AKBID serta STKIP Singkawang.

Menurutnya, pembentukan kader tidak hanya sekedar seremonial belaka, namun akan dipantau terus apakah kader atau pendamping itu sudah menyampaikan kalimat atau ajakan di lingkungan mereka untuk tidak mencoba, mengenal, apalagi memakai atau menggunakan narkoba.

Selain pembentukan kader, BNN juga akan membentuk jejaring informasi dan membentuk grup di aplikasi pesan Whats App (WA) untuk tim inti dari para pendamping yang jumlahnya mencapai lebih dari 30 orang.

"Sehingga apa yang kita harapkan Generasi Emas Tanpa Narkoba betul-betul bisa tercapai khususnya di Kota Singkawang," katanya.

Mengingat peredaran narkoba di Kota Singkawang cukup tinggi, melalui kader atau pendamping anti narkoba yang melibatkan para pelajar itu diharapkan bisa menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkotika.

"Tugas BNN kan menyelamatkan anak bangsa, kita berharap angka penyalahgunaan narkoba di Singkawang bisa kita tekan melalui kader-kader yang sudah kita bentuk," tuturnya.

Secara terpisah, Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa telah memerintahkan Polsek jajaran melalui Bhabinkamtibmasnya untuk rutin melaksanakan imbauan-imbauan tentang bahaya narkotika kepada warga binaannya masing-masing.

"Generasi muda merupakan penerus bangsa yang nantinya akan meneruskan cita-cita bangsa, jadi tugas kita bersama untuk menjaga generasi muda agar bersih dari penyalahgunaan narkoba," kata Sandi.

Dengan imbauan dan sosialisasi yang senantiasa diberikan, diharapkan dapat membuka hati dan pikiran para muda mudi agar tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan-ajakan untuk masuk ke dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba.

"Saya berharap dengan imbauan-imbauan yang telah kita sampaikan pada para pemuda dapat membuka hati dan pikiran mereka agar tidak mudah terpengaruh bujuk rayu para pengedar narkoba," ujarnya.

 (KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017