Jakarta (Antara Kalbar) - Hendi Prio Santoso menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, menggantikan almarhum Rizkan Chandra yang meninggal dunia 15 Juli 2017.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Rapat) di Jakarta. Salah satu keputusan rapat tersebut adalah menyetujui untuk mengangkat  Hendi Prio Santoso sebagai Dirut PT Semen Indonesia.

Selain itu, tapat juga mengangkat susunan pengurus Perseroan yang baru menjadi sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS
NO    JABATAN    NAMA
1    Komisaris Utama:    Sutiyoso
2    Komisaris:            Hambra
3    Komisaris:            Sony Subrata
4    Komisaris:            Astera Primanto Bhakti
5    Komisaris:            Wahyu Hidayat
6    Komisaris Independen:    Djamari Chaniago
7    Komisaris Independen:    Nasaruddin Umar


DIREKSI
NO    JABATAN    NAMA
1    Direktur Utama:    Hendi Prio Santoso
2    Direktur Keuangan: Fadjar Judisiawan
3    Direktur Pemasaran dan Supply Chain: Ahyanizzaman
4    Direktur Produksi: Benny Wendry
5    Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha:Doddy Sulasmono Diniawan
6    Direktur Enjiniring dan Proyek:    Tri Abdisatrijo
7    Direktur SDM dan Hukum: Agung Yunanto


Selain menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, rapat juga menyetujui:
1. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan Penetapan Saham Seri A Dwiwarna Negara Republik Indonesia dan Standarisasi Anggaran Dasar BUMN Terbuka.
2. Ratifikasi Peraturan Menteri BUMN yang Wajib Dikukuhkan oleh BUMN Terbuka.

Kinerja Penjualan Perseroan:

Pemakaian semen domestik hingga bulan Agustus 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen atau sebesar 41,13 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 38,92 juta ton.

Peningkatan pemakaian tersebut didorong oleh permintaan yang cukup tinggi di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara, khususnya permintaan semen untuk proyek–proyek infrastruktur.



Sementara itu, pemakaian semen di Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur masih mengalami penurunan. Namun demikian, pada bulan Agustus 2017, Sulawesi dan Indonesia Timur mulai menunjukkan peningkatan pemakaian yang cukup signifikan.

Kinerja penjualan domestik Perseroan hingga bulan Agustus 2017 tumbuh sebesar 4,1 persen atau sebesar 16,88 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 16,23 juta ton. Sementara itu, total penjualan semen Perseroan (termasuk penjualan Thang Long Cement Vietnam dan ekspor semen) tumbuh sebesar 9,0 persen atau sebesar 19,96 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 18,30 juta ton.

Hingga bulan Agustus 2017, volume penjualan ekspor Perseroan mencapai 1,25 juta ton atau naik 249,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 360.417 ton. Tujuan ekspor diantaranya ke negara Malaysia, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Maladewa, Srilanka, Kuwait serta Australia.

Menurut Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso, pada tahun 2017 ini, penjualan semen di dalam negeri dan ekspor diperkirakan akan mencapai sekitar 68 juta ton. Sementara itu, kapasitas produksi domestik diperkirakan mencapai 100 juta ton, sehingga terdapat kelebihan pasokan semen di dalam negeri sekitar 30 juta ton atau sekitar 30 persen dari kapasitas nasional.

Dalam kondisi kompetisi domestik yang sangat ketat tersebut, Perseroan masih mampu mempertahankan dominasi pangsa pasar dalam negeri sebesar 41,1 persen.


Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017