Pontianak (Antara Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat, saat ini masih kekurangan pemandu wisata (pramuwisata) yang bersertifikat, kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Kartius.
"Saat ini, Kalbar hanya memiliki 75 orang pemandu wisata atau pramuwisata yang bersertifikasi, sehingg masih kekurangan banyak," kata Kartius di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, dari sebanyak 98 pramuwisata yang tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kalbar, tercatat baru sebanyak 75 orang saja yang bersertifikasi.
"Mereka yang tersertifikasi tersebut memiliki kemampuan bahasa asing dan pengetahuan terkait pariwisata yang ada di Kalbar," ungkapnya.
Kartius menambahkan, kalau melihat dari luas Kalbar dan objek wisatanya, tentu jumlah tersebut masih kurang, pihaknya telah bekerjasama sama dengan HPI Kalbar, dan akan terus berupaya agar pramuwisata dapat tersertifikasi untuk meningkatkan kualitasnya.
Ia menambahkan, rata-rata per tahun kunjungan wisata ke Kalbar baru mencapai 20 sampai 30 ribu kunjungan, dan jumlah tersebut tentunya masih sangat minim sekali.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan periwisata di Kalbar guna mendongkrak pendapatan daerah dari sisi pariwisata," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Cornelis menyatakan, pihaknya akan mengembangkan objek pariwisata yang bernuansa alam dan hutan tropis, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Kalbar.
Ia menjelaskan alam dan hutan tropis tidak banyak lagi di dunia ini. Sementara di Kalbar alam dan hutan tropis itu salah satu yang terus dipertahankan dan dikembangkan.
"Sehingga ke depannya tujuan wisman tidak hanya ke Bali saja, tetapi bisa saja ke Kalbar untuk melihat objek-objek wisata alam dan hutan tropis itu," kata Cornelis.
Apalagi, menurut dia, saat ini infrastruktur pendukung, seperti hotel sudah sangat memadai di Kota Pontianak, sehingga kalau tamu-tamu luar yang mau menginap tinggal memilihnya saja.
(U.A057/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Saat ini, Kalbar hanya memiliki 75 orang pemandu wisata atau pramuwisata yang bersertifikasi, sehingg masih kekurangan banyak," kata Kartius di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan, dari sebanyak 98 pramuwisata yang tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kalbar, tercatat baru sebanyak 75 orang saja yang bersertifikasi.
"Mereka yang tersertifikasi tersebut memiliki kemampuan bahasa asing dan pengetahuan terkait pariwisata yang ada di Kalbar," ungkapnya.
Kartius menambahkan, kalau melihat dari luas Kalbar dan objek wisatanya, tentu jumlah tersebut masih kurang, pihaknya telah bekerjasama sama dengan HPI Kalbar, dan akan terus berupaya agar pramuwisata dapat tersertifikasi untuk meningkatkan kualitasnya.
Ia menambahkan, rata-rata per tahun kunjungan wisata ke Kalbar baru mencapai 20 sampai 30 ribu kunjungan, dan jumlah tersebut tentunya masih sangat minim sekali.
"Kami akan terus berupaya meningkatkan periwisata di Kalbar guna mendongkrak pendapatan daerah dari sisi pariwisata," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Cornelis menyatakan, pihaknya akan mengembangkan objek pariwisata yang bernuansa alam dan hutan tropis, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Kalbar.
Ia menjelaskan alam dan hutan tropis tidak banyak lagi di dunia ini. Sementara di Kalbar alam dan hutan tropis itu salah satu yang terus dipertahankan dan dikembangkan.
"Sehingga ke depannya tujuan wisman tidak hanya ke Bali saja, tetapi bisa saja ke Kalbar untuk melihat objek-objek wisata alam dan hutan tropis itu," kata Cornelis.
Apalagi, menurut dia, saat ini infrastruktur pendukung, seperti hotel sudah sangat memadai di Kota Pontianak, sehingga kalau tamu-tamu luar yang mau menginap tinggal memilihnya saja.
(U.A057/B012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017