Palembang (Antara Kalbar) - Seorang wartawan senior Harian Tribun Sumsel, Andri Farid (39) meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari di kawasan Sukarame, Palembang, Senin (18/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Kasat Lantas Kompol Yudha Widyatama Sik di Palembang, Selasa, mengatakan polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk mengejar pelaku.
"Doakan pelaku segera tertangkap," lata Yudha.
Kecelakaan maut ini terjadi di jalan menuju kediaman korban di Jalan Garuda Griya Hero Maskerebet seusai mengikuti rapat di kantornya.
Kemudian, saat melintas di kawasan Soekarno Hatta tepatnya di depan Rumah Makan Palapa, sepeda motor korban disenggol mobil fuso yang belum diketahui identitasnya.
Korban terjatuh dari atas motor dan menyenggol badan mobil hingga korban mengalami luka robek di bagian belakang dan luka memar di bagian dada.
Andri Farid mulai bekerja di Tribun Sumsel pada 2012 saat harian itu pertama kali terbit di Sumatera Selatan. Ia menjadi redaktur dan menjadi penanggung jawab kolom Tribun Basemah dan Tribun Prabu.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Selain bekerja sebagai jurnalis, ia juga menjadi dosen di Universitas Bina Darma. Lulusan IAIN Raden Fatah yang dikenal aktif beroganisasi ini dimakankan di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Kasat Lantas Kompol Yudha Widyatama Sik di Palembang, Selasa, mengatakan polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk mengejar pelaku.
"Doakan pelaku segera tertangkap," lata Yudha.
Kecelakaan maut ini terjadi di jalan menuju kediaman korban di Jalan Garuda Griya Hero Maskerebet seusai mengikuti rapat di kantornya.
Kemudian, saat melintas di kawasan Soekarno Hatta tepatnya di depan Rumah Makan Palapa, sepeda motor korban disenggol mobil fuso yang belum diketahui identitasnya.
Korban terjatuh dari atas motor dan menyenggol badan mobil hingga korban mengalami luka robek di bagian belakang dan luka memar di bagian dada.
Andri Farid mulai bekerja di Tribun Sumsel pada 2012 saat harian itu pertama kali terbit di Sumatera Selatan. Ia menjadi redaktur dan menjadi penanggung jawab kolom Tribun Basemah dan Tribun Prabu.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Selain bekerja sebagai jurnalis, ia juga menjadi dosen di Universitas Bina Darma. Lulusan IAIN Raden Fatah yang dikenal aktif beroganisasi ini dimakankan di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017