Bengkayang (Antara Kalbar) - Jajaran Anggota TNI Koramil 1202-04/Sanggau Ledo melakukan nonton bareng (Nobar) film pemberontakan G30S/PKI bersama ratusan siwa-siswa dari SMK Negeri 1 Sanggau Ledo dan SMA Negeri 1 Sanggau Ledo, Bengkayang.

"Nobar tersebut sebagai bentuk satu di antara menyampaikan dan menjelaskan kepada siswa tentang bahaya dari paham komunis dan PKI itu sendiri. Nobar sukses digelar dan ratusan siswa antusisas menontonnya," ujar Danramil 1202-04/Sanggau Ledo Kapten Inf Juju Jakaria saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Sementara itu, Kepala SMAN 01 Tujuh Belas Yusak Hadi Prayetno mengatakan bahwa suatu kehormatan bagi sekolahnya karena seluruh guru, staf dan seluruh siswa-siswi bisa menonton langsung film G30S/PKI secara bersama-sama.

"Melalui Nobar ini tentu menginggatkan kita bahaya paham komunis dan PKI itu sendiri. Selain itu, juga bagian untuk mengenang serta menyikapi perjalanan panjang kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan oleh para pendiri dan pejuang kemerdekaan bangsa dalam membela serta menjaga kedaulatan NKRI," kata dia.

Ia menyebutkan momen Nobar sangat penting khususnya kepada generasi muda sekarang, sebab jika tidak diingatkan anak-anak muda sudah banyak melupakan sejarah bangsa.

"Karena lupa sejarah anak bisa jadi malah suka terjadi tawuran, penyalahgunaan obat terlarang, pertikaian, pergaulan yang bebas dan tidak mengingat lagi hari hari bersejarah. Bahkan melupakan hari nasional yang seharusnya diperingati tetapi justru lebih kepada kesenangan atau kemauan sendiri," papar dia.

Ia berharap ke depan seluruh generasi muda secara khusus siswa - siswi SMAN 01 Tujuh Belas merubah pola pikir untuk dapat belajar serta mengintropeksi diri untuk dapat berbuat baik lagi bagi kemajuan bangsa dan negara.

Satu di antara siswa SMAN 1 Tujuh Belas, Ningsih mengaku baru kali ini menonton film G30S/PKI. Menurutnya setelah menontoh ia tahu dan paham bahwa PKI sangat kejam dan mengkhianti bangsa Indonesia.

"Betapa takutnya kita bahwa PKI itu sangat kejam. PKI mengkianati bangsa Indonesia hingga teganya menganiaya tujuh jenderal dan rakyat Indonesia," jelas dia.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017