Pontianak (Antara Kalbar) - Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kalimantan Barat yang merupakan wadah konsultasi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi itu saat ini melakukan pembinaan terhadap 1.165 pelaku UMKM.
"UMKM terdata di PLUT Kalbar sudah mencapai 1.165 usaha dari berbagai jenis usaha yang dilakoni. Kami akan terus melakukan pendataan dan pembinaan," ujar Ketua Plut Kalbar Suherman di Pontianak, Rabu.
Suherman menjelaskan dari total UMKM yang terdata masih didominasi oleh pelaku usaha di Kota Pontianak. Selanjutnya disusul oleh Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah.
"Ranah kita se- Kalbar. Namun untuk saat ini masih belum menyebar ke seluruh daerah. Akan tetapi kita terbuka untuk UMKN melakukan konsultasi dan pembinaan di manapun berada selama di Kalbar," kata dia.
Suherman menyebutkan saat ini juga pihaknya tengah membuat klaster usaha agar mempermudah dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM.
"Kita setiap tahun mengadakan pelatihan dan pembinaan lainnya. Kita juga membantu berbagai hal seperti pembukuaan usaha, promosi, mencari pasar, akses modal dan sebagainya," kata dia.
Persoalan UMKM saat ini, kata dia, terbatas pada sejumlah perizinan baik perizinan usaha, label halal dan persoalan lainnya. Lantaran izin usaha yang tidak ada maka akses modal ke perbankan membuat UMKM sulit berkembang.
"Untuk persoalan izin kami bantu. Kam bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk mempermudah. Itu semua dalam memperkuat UMKM yang ada," jelas dia.
Bahkan, kata Suherman, pihaknya saat ini juga telah mencanangkan bagi UMKM tentang 3Go, Go Digital, Go Global dan Go Moderen.
"Melalui program 3Go, sudah saatnya UMKM bangkit dan lebih maju. Pembinaan dan kerjasama dengan semua, kami yakin UMKM terus kuat dan maju," harapnya.
(U.KR-DDI/A039)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"UMKM terdata di PLUT Kalbar sudah mencapai 1.165 usaha dari berbagai jenis usaha yang dilakoni. Kami akan terus melakukan pendataan dan pembinaan," ujar Ketua Plut Kalbar Suherman di Pontianak, Rabu.
Suherman menjelaskan dari total UMKM yang terdata masih didominasi oleh pelaku usaha di Kota Pontianak. Selanjutnya disusul oleh Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah.
"Ranah kita se- Kalbar. Namun untuk saat ini masih belum menyebar ke seluruh daerah. Akan tetapi kita terbuka untuk UMKN melakukan konsultasi dan pembinaan di manapun berada selama di Kalbar," kata dia.
Suherman menyebutkan saat ini juga pihaknya tengah membuat klaster usaha agar mempermudah dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM.
"Kita setiap tahun mengadakan pelatihan dan pembinaan lainnya. Kita juga membantu berbagai hal seperti pembukuaan usaha, promosi, mencari pasar, akses modal dan sebagainya," kata dia.
Persoalan UMKM saat ini, kata dia, terbatas pada sejumlah perizinan baik perizinan usaha, label halal dan persoalan lainnya. Lantaran izin usaha yang tidak ada maka akses modal ke perbankan membuat UMKM sulit berkembang.
"Untuk persoalan izin kami bantu. Kam bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk mempermudah. Itu semua dalam memperkuat UMKM yang ada," jelas dia.
Bahkan, kata Suherman, pihaknya saat ini juga telah mencanangkan bagi UMKM tentang 3Go, Go Digital, Go Global dan Go Moderen.
"Melalui program 3Go, sudah saatnya UMKM bangkit dan lebih maju. Pembinaan dan kerjasama dengan semua, kami yakin UMKM terus kuat dan maju," harapnya.
(U.KR-DDI/A039)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017