Singkawang (Antara Kalbar) - Sebagai rumah sakit rujukan regional, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz di Kota Singkawang,  terus berbenah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Saat ini kita terus melakukan pembenahan, dimana pihaknya sedang membangun gedung baru untuk kelas 1 sebanyak tiga lantai. Pembangunannya sedang berjalan, dan kita berharap tahun ini bisa selesai dan bisa digunakan," kata Direktur RSUD Abdul Aziz dr Carlos Ja`fara di Singkawang, Senin.

Pembangunan kelas 1 dilakukannya, lantaran dari 227 tempat tidur yang ada, 59,6 persen tempat tidurnya adalah kelas III dan selebihnya kelas I dan kelas II.

Akibat dari minimnya tempat tidur kelas I tersebut, maka terjadilah antrean panjang pasien yang hendak dirawat di RSUD tersebut khususnya di kelas I.

"Dengan sudah terbangunnya gedung kelas I sebanyak tiga lantai itu nanti, diharapkan dapat mengatasi antrean pasien," jelasnya.

Dia menjelaskan, semenjak ditetapkan sebagai rujukan Regional, RSUD yang dipimpinnya itu tidak hanya menampung pasien dari Kota Singkawang saja, tapi juga Kabupaten Sambas dan Bengkayang, serta melayani pasien yang datang dari Provinsi Kepulauan Riau.

"Kemudian pasien dari Landak, Pontianak, Mempawah maupun daerah lainnya," jelasnya.

Sementara dari data pasien yang ada, terangnya, untuk rawat jalan di Poliklinik dalam sehari pihaknya bisa melayani sebanyak 200-300 pasien, sedangkan rawat inap kunjungan sehari rata-rata 30-50 pasien.

"Semoga dengan kondisi ini bisa teratasi dengan bertambahnya kapasitas tempat tidur kelas I sebanyak 80 unit," katanya.

Selain itu, kata Carlos, pihaknya juga tetap mempertahankan jumlah tempat tidur kelas III jangan sampai dibawah 30 persen dari jumlah tempat tidur yang ada, sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan RI.

"Apa yang dilakukan Pemkot Singkawang untuk melakukan penambahan sarana dan prasarana rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan faktor keselamatan pasien (Patient Safety)," tuturnya.
 
(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017