Pontianak (Antara Kalbar) - Jajaran Polsek Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dibantu juga anggota TNI turut mengawal penyaluran pupuk bersubsidi mengingat saat ini untuk pupuk bersubsidi di daerah tersebut yang tengah langka.

"Kelangkaan pupuk bersubsidi yang dialami oleh petani di Kabupaten Sambas menyebabkan sejumlah petani harus mengantre untuk mendapatkan satu karung pupuk bersubsidi. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kami harus mengawal penyalurannya," ujar Kanit Shabara Polsek Semparuk, Ipda Bustamsyah saat dihubungi di Sambas, Senin.

Sementara itu, warga Desa Sepinggan, Kecamatan Semparuk, Herman mengatakan untuk mendapatkan satu karung pupuk bersubsidi harus turut mengantre bersama puluhan petani yang lainnya.

Ia menyebutkan pupuk bersubsidi sangat diperlukan untuk memupuk tanaman padi yang baru beberapa hari ia tanam.

"Lahan pertanian saya 1 hektare lebih. Namun sayangnya saat ini hanya dapat satu karung pupuk saja. Tentu tidak cukup," papar dia.

Herman menyebutkan langkanya pupuk bersubsidi disebabkan oleh kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sambas sudah habis.

"Informasi yang didapat dari kios pengecer tempat membeli pupuk, kuota untuk kabupaten Sambas sudah habis. Jadinya pupuk bersubsidi di Kabupaten Sambas menjadi susah didapatkan," jelasnya.

Menurutnya tanaman padi yang tidak dipupuk akan mempengaruhi hasil produksi. Tanaman yang tidak dipupuk hasilnya tentu akan kurang memuaskan.

"Kami berharap agar pemerintah menambahkan kuota pupuk bersubsidi untuk petani agar tanaman padi milik petani bisa menghasilkan sesuai dengan harapan," kata dia.

(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017