Singkawang (Antara Kalbar) - Sebanyak 111 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang di wisuda, Selasa.

"Dari 111 mahasiswa STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang ini, selain mendapatkan predikat sangat memuaskan dan memuaskan, ada juga mahasiswa yang memperoleh predikat cumlaude dan tercepat," kata Ketua panitia wisuda, Dadang Suryadi di Singkawang, Selasa.

Artinya, kata dia, dari 111 mahasiswa yang di wisuda ini ada satu mahasiswa yang telah berhasil menempuh studi selama 3 tahun 11 bulan, yakni mahasiswa atas nama Wahyuni Sarmila.

Sedangkan mahasiswa yang mendapatkan predikat cumlaude, lanjutnya, atas nama Winda Lestari dengan memperoleh nilai IPK 3,79.

Kemudian, didalam predikat yang diperoleh mahasiswa STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang ini juga ketika ujian skripsi sarjana terdapat satu mahasiswa yang mendapatkan nilai 96 dengan predikat pujian atas nama Lisan.

"Atas perolehan predikat ini dia berharap kepada lulusan-lulusan dari STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang mampu menjaga nama baik dimanapun mereka berada sehingga mereka dapat lebih mengembangkan almamater disetiap kegiatan yang mereka lakukan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang, H Morni Syahidan SH meminta kepada mahasiswa yang baru lulus dapat mengembangkan ilmu dan dirinya sendiri di tengah masyarakat.

"Hal ini saya tegaskan, karena ijazah yang mereka dapatkan hanyalah sekedar bukti kalau kita sudah menyelesaikan kuliah. Namun, yang paling penting adalah pribadi kita sendiri yang paling dominan untuk mensukseskan diri kita sendiri," katanya.

Kepada mahasiswa STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang juga, diharapkan jangan sampai melupakan almamaternya sendiri.

"Meskipun sewaktu kuliah dirinya merasa kurang memuaskan, sehingga begitu lulus dia menjadi acuh dengan almamater. Jangan sampai seperti itu," ujarnya.

Walaupun sedikit ilmu yang mahasiswa dapatkan sewaktu kuliah, tapi itu merupakan beban bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan meneruskannya kepada masyarakat.

Salah satu alumni STIH Soelthan M Tsjafioeddin Singkawang tahun 2011, Petrus SA SH mengatakan, adanya lulusan hukum dari STIH diharapkan mereka bisa menjadi penegak hukum yang diinginkan oleh rakyat.

"Hukum bila tidak dilengkapi dengan hati, maka hukum itu tidak akan mendapatkan keadilan," katanya.

Tapi apabila hukum itu didampingi dengan hati yang tulus, lanjutnya, siapapun penegak hukumnya maka dia akan melakukan penegakan hukum yang adil.

"Jadi, hukum sangat memerlukan hati supaya hukum yang berlaku di Indonesia ini benar-benar menjadi hukum yang diinginkan rakyat," katanya.
 
(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017