Pontianak  (Antara Kalbar) - Danrem 121/Abw, Brigjen TNl Bambang Ismawan memberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada aparat pemerintah, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat se-Kabupaten Bengkayang.

Kegiatan yang digelar di Aula ll Lantai V Kantor Bupati Bengkayang, Kamis, juga dihadiri Kepala Desa se-Kabupaten Bengkayang.

"Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna bagi negara dan bangsanya. Pendidikan kewarganegaraan bukanlah hal yang baru, namun proses globalisasi telah mendorong pemikiran baru tentang pendidikan kewarganegaraan di beberapa negara," kata Bambang Ismawan.

Menurutnya, pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri warga negara Republik Indonesia.

"Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani," ujarnya.

Kemudian, katanya, sikap dan mental yang cerdas dan penuh rasa tanggungjawab juga sangat diperlukan tentunya dengan disertai dengan beberapa hal.

"Sikap dan mental juga perlu menjadi perhatian yang disertai dengan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai?nilai falsafah bangsa, berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

Kemudian, rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara serta aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.

"Melalui pendidikan kewarganegaraan, saya berharap warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisa, dan menjawab masalah?masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945," pintanya.

Ditambahkan Danrem, dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai-nilai ini disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan berpikir obyektif rasional," tuturnya.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang berpontesi pangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat, namun dengan seiringnya kemajuan itu Indonesia banyak di incar oleh negara luar.

Dan diakuinya pula, banyak negara-negara luar yang ingin merebut kekayaan tersebut.

"Konfliknya suatu negara bermula adanya kekayaan suatu negara, seperti negara - negara bagian eropa tengah karena kayanya akan minyak. Dimana perang jaman sekarang adalah ingin memperebutkan energi," jelasnya.

Narkotika masuk ke Indonesian adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap anak bangsa guna untuk memperlemah kekuatan anak Bangsa, inilah yang perlu kita waspadai bersama.



(U.KR-RDO/M019)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017