Jakarta (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) akan menambah pasokan daya sebesar 160 MVA untuk mendukung investasi kawasan industri dan sektor pariwisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Manajer Niaga PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Busran Labintang�dalam rilis di Jakarta, Jumat mengatakan pasokan listrik tersebut akan diperuntukkan bagi PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) dengan daya 120 MVA dan PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) 40 MVA.

Penandatanganan nota kesepahaman (MOU) pasokan listrik antara PLN dan BRC-BIIE dilaksanakan di Bintan, Jumat.

Pasokan listrik itu akan mendukung investasi di Kawasan Industri Lobam dan Kawasan Pariwisata Lagoi, Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Menurut Busran, untuk memenuhi kebutuhan 160 MVA, PLN membangun gardu induk 150 kV di Lagoi�dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 20 kilometer rute (kmr) dari Gardu Induk 150 kV Sri Bintan dan pembangkit berbahan bakar gas berkapasitas sembilan MW di Teluksasah yang direncanakan beroperasi awal Desember 2017.

Selanjutnya, guna menambah pasokan listrik di Pulau Bintan dalam dua tahun ke depan akan dibangun pembangkit lagi secara bertahap.

Busran optimistis penyediaan energi listrik kedua kawasan industri tersebut dapat diwujudkan, mengingat kebutuhan listriknya disepakati secara bertahap.

"Namun, bila ada tambahan, PLN siap mengalirkan listrik berapa pun," ujarnya.

Ia menambahkan kondisi kelistrikan di Pulau Bintan sudah semakin membaik, sehingga seluruh kebutuhan listrik baik untuk industri, pariwisata, usaha kuliner, pertokoan, dan mal dapat dipasok PLN.

"Kami selalu siap memasok kebutuhan listrik agar pelaku usaha bisa lebih fokus mengurus bisnisnya. Urusan listrik serahkan ke PLN," ungkap Busran.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan� Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi yang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman berharap PLN memasok listrik dengan kualitas andal dan harga kompetitif.

"Dengan demikian, industri dan pariwisata di Pulau Bintan dapat tumbuh guna mendorong laju ekonomi di Kepulauan Riau mengingat secara�geografis sangat stategis karena berbatasan dengan dua negara tetangga," ujarnya.

Dengan pasokan tersebut, BRC akan menjadi pelanggan terbesar PLN di Sumatera, yang akan menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau.

Tidak hanya peningkatan kebutuhan listrik, tetapi juga akan menyerap tenaga kerja, sehingga roda perekonomian di Bintan semakin membaik dan menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dalam maupun luar negeri.

Grup General Manager BIIE Abdul Wahab juga berharap PLN memberikan layanan yang terbaik, sehingga bila ada gangguan, waktu pemulihan tidak sampai menganggu aktivitas bisnis.

Menurut dia, dalam tiga hingga lima tahun ke depan, kebutuhan listriknya akan mencapai 100 MW.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017