Putussibau (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu mencatat ada 180 desa serta dua kelurahan dan 16 kecamatan di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang hingga saat ini masih terendam banjir.

" Banjir memang berangsur surut, namun berdasarkan data yang kami terima 108 desa yang terendam bahkan masih merendam pemukiman penduduk," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang membidangi Penanggulangan Bencana Kapuas Hulu, Rupinus, ketika dihubungi Antara di Putussibau, Rabu.

Rupinus memaparkan 16 kecamatan yang terendam banjir yaitu Kecamatan Putussibau Utara, Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Putussibau Selatan, Kalis, Bika, Embaloh Hilir, Semitau, Selimbau, Silat Hilir, Silat Hulu, Mentebah, Jongkong, Boyan Tanjung dan Kecamatan Bunut Hilir.

Banjir tersebut tidak hanya merendam rumah warga namun juga merendam sejumlah fasilitas pemerintah dan umum seperti jalan raya, Puskesmas, sekolah dan lahan pertanian.

"Untuk data pemukiman penduduk belum kami terima, karena petugas masih mendata dan laporannya belum masuk," jelas Rupinus.

Kondisi banjir pada Rabu tercatar berangsur surut 40-50 centimeter sejak pukul 02.00 WIB dini hari hingga pukul 09.00 WIB.

"Meskipun surut kami minta masyarakat tetap waspada, terutama daerah hilir sungai Kapuas di daerah pesisir di wilayah Kapuas Hulu," imbau Rupinus.

Jumlah Kecamatan di Kapuas Hulu sebanyak 23 kecamatan terdiri dari 278 desa dan empat kelurahan.

Sementara itu pantauan Antara di lapangan menunjukkan air masih merendam sejumlah rumah di dalam Kota Putussibau seperti daerah Dogom, Prajurit, Pasar Inpres dan daerah Teluk Barak serta Tanjung Jati.

Bahkan ruas jalan dalam Kota Putussibau seperti jalan Dogom, Pasar Inpres, KS Tubun, A Yani, M Yamin, M.Dahar, Gajah Mada, WR Supratman serta jalan Danau Kayan juga masih terendam dengan kedalaman saat ini bervariasi antara 10 centimeter hingga dua meter.



(T.KR-TFT/A043)
Dikirim oleh antarakalbar.com pada 29 November 2017

Pewarta: Timotius

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017