Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalbar Cornelis telah turun langsung ke lokasi penambangan emas tanpa izin Mandor, Kabupaten Landak, dan secara tegas meminta para pelakunya untuk menghentikan aktivitas.

"Saya sengaja turun langsung ke lokasi PETI Mandor ini untuk menemui ratusan penambang di lokasi. Tujuan kita untuk memberikan penjelasan teknis kepada masyarakat yang rata-rata menggunakan peralatan tambang tradisional," kata Cornelis di Pontianak, Senin.

Disana, Cornelis mengumpulkan para penambang untuk diberi penjelasan. Masyarakat penambang pun berkumpul di sebuah pondok untuk mendengarkan penjelasannya.

"Saya sudah datang dan melarang, biarpun tanah siapa tidak boleh ditambang tanpa izin pertambangan untuk itu saya mohon agar masyarakat semua tidak melakukan aktivitas penambangan lagi disana. Kita mempersilahkan para penambang untuk bawa pulang peralatannya," kata Cornelis.

Sejurus kemudian masyarakat mengumpulkan peralatan mulai dari mesin penyedot air jenis Robin, dan peralatan tambang tradisional untuk dibawa pulang.

Larangan penambangan juga terkait kerusakan lingkungan, bahaya merkuri yang tidak terkontrol, karena kata Cornelis selama ini pemerintah dianggap tidak tegas dalam menindak pelaku penambangan emas tanpa izin.

Cornelis yang juga Presiden Majelis Adat Dayak Nasional itu menjelaskan kalau memang pemerintah mau bertindak tegas, bisa saja, namun dengan imbauan seperti itu, diharapkan masyarakat mengikutinya.

"Nanti kalau tersangkut perkara hukum karena PETI kemudian ditahan kan Bupati dan Gubernurnya yang dimintai tolong untuk penangguhan penahanan," katanya.

Dirinya meminta masyarakat menghargai. Apalagi selama ini sudah banyak korban yang meninggal seperti di Goaboma Bengkayang, disitu pemerintah dan aparat keamanan dianggap tidak tegas dan disalahkan.

"Nah, sekarang pemerintah tegas namun dengan pendekatan persuasif," tuturnya.

Cornelis pun meminta masyarakat untuk membubarkan diri dengan tertib dan membawa serta peralatan tambang mereka karena lokasi tersebut ditimbun menggunakan alat berat eksavator, supaya tidak ada lagi aktivitas. Satu persatu masyarakat pamit tertib dan menyalami Gubernur Cornelis.

Perwakilan masyarakat penambang yang tidak mau disebutkan namanya mengaku salah dan meminta maaf kepada Gubernur Kalbar, karena tidak mengindahkan imbauan Gubernur beberapa waktu lalu.

Dirinya mewakili masyarakat penambang Kecamatan Mandor berterima kasih kepada Gubernur Cornelis yang melakukan penertiban dengan langkah persuasif, sehingga masyarakat dengan kesadarannya membubarkan diri dan menghentikan penambangan tanpa izin lagi.

(U.KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017