Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat secara resmi mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kV Tayan dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Siantan-Tayan Sirkit 1.

"Dengan beroperasinya GI Tayan dan SUTT Siantan-Tayan maka keandalan dan kualitas listrik PLN untuk masyarakat dapat menjadi lebih baik," ujar GM PLN UIP Kalimantan Bagian Barat Rachmad Lubis di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan dengan beroperasinya kedua infrastruktur kelistrikan tersebut sehingga persoalan pemadaman di daerah Tayan diharapkan tidak lagi terjadi, kecuali adanya masalah gangguan pada jaringan distribusi seperti adanya gangguan layang-layang.

"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi semua tim dan dukungan masyarakat selama proses pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini karena proses menuju dialirinya listrik ini cukup panjang. Terlebih mengingat banyaknya kendala yang dihadapi tim di lapangan seperti permasalahan sosial, kendala dalam pembebasan lahan, dan faktor curah hujan yang tinggi selama pembangunan," kata dia.

Dikatakannya bahwa SUTT 150 kV Siantan-Tayan memiliki 302 tapak tower yang melintasi empat kota atau kabupaten di Kalbar, yaitu Kabupaten Sanggau, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah, dan Kota Pontianak. Saat ini, SUTT yang memiliki panjang jaringan sebesar 184 kms telah dapat beroperasi sepanjang 103 kms.

"Kami menargetkan untuk sirkit 2 SUTT 150 kV Siantan-Tayan ini dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2018 ini," kata Lubis.

Sementara kata Lubis untuk GI 150 kV Tayan sendiri memiliki kapasitas 30 mVA dan telah dapat menyalurkan listrik sebesar 3 MW. Dengan daya tersebut, PLN dapat menyuplai listrik bagi sekitar 2.700 pelanggan PLN di sekitar Tayan.

"Nantinya mesin pembangkit diesel yang beroperasi di daerah ini dapat dipadamkan, sehingga penggunaan bahan bakar fosil dapat berkurang dan dapat menurunkan biaya produksi listrik di Kalbar," jelas dia.

Ia berharap ke depan dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalbar, PLN dapat mecapai target rasio eletrifikasi (RE) Provinsi Kalvar tahun 2018 sebesar 84 persen.

"Per November tahun 2017 lalu, sebaran RE di provinsi ini mencapai 81,6 persen atau telah melampaui target tahun 2017 yaitu sebesar 80,9 persen," jelas dia.

Menurutnya, PLN tetap mengharapkan dukungan dari semua pihak bagi PLN untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalbar.

"PLN juga terus mengusahakan satu sistem interkoneksi kelistrikan di Kalimantan untuk mewujudkan Kalimantan benderang? kata dia.





(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018