Pontianak (ANTARA) - PLN kembali berhasil merampungkan pembangunan dan mengoperasikan (energize) Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Cendana yang terletak di Desa Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar dan hadirnya tersebut dapat meningkatkan keandalan kelistrikan.
“Pembangunan GI seluas 2 hektare ini akan meningkatkan keandalan Sistem Kelistrikan Khatulistiwa, terutama pada keandalan sistem distribusi dan kualitas tegangan pelayanan kepada pelanggan,” ujar General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP Kalbagbar), Rachmad Lubis di Pontianak, Senin.
Beban listrik yang sebelumnya berpusat di GI 150 kV Kota Baru dapat dipindahkan sebagian ke GI 150 kV Cendana. Hal ini bertujuan agar suplai tegangan listrik yang sampai ke pelanggan menjadi lebih stabil.
“Selain GI 150 kV Cendana yang berkapasitas 30 MVA juga dibangun 2 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV untuk menyambungkan GI tersebut ke SUTT 150 kV Parit Baru-Kota Baru yang telah beroperasi,” jelas dia.
Dengan makin andalnya sistem kelistrikan dan kualitas listrik yang semakin baik maka diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang positif, mendorong perekonomian daerah, dan menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari.
Sebelumnya, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo mengatakan meski di tengah pandemi ini pihaknya berkomitmen melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik agar semakin banyak warga yang dapat menikmati listrik. Upaya yang dilakukan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang dimiliki oleh perus
Sepanjang tahun 2020, PLN Kalbar telah melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik di 68 lokasi dusun dan desa yang tersebar di Kalimantan Barat, baik lokasi baru maupun perluasan atau pengembangan jaringan yang sebelumnya sudah ada.
Menurutnya, sepanjang tahun 2020 pihaknya telah melakukan pembangunan dan perluasan JTM sepanjang 467,09 kms, JTR sepanjang 289,56 kms, dan 155 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 11.295 kVA.
"Dengan dilaksanakannya pembangunan dan perluasan jaringan listrik ini maka akan semakin banyak warga desa yang dapat menikmati listrik, perekonomian warga pun secara otomatis akan terus meningkat dengan adanya listrik," tutur Ari.
Ari juga mengatakan hingga Desember 2020, ratio elektrifikasi di Kalbar kini meningkat dari yang sebelumnya sebesar 89,96 persen pada tahun 2019 menjadi 93,07 persen di akhir 2020.
“Kami optimis ratio elektrifikasi di Kalbar akan terus meningkat tentunya dengan dukungan seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali, baik dari institusi pemerintahan maupun swasta agar dapat berkolaborasi, dalam upaya pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar,” jelas dia.