Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepolisian Resor Sambas mencatat pada tahun 2017 kasus asusila di Kabupaten Sambas meningkat sebanyak 22 kasus dibanding tahun sebelumnya.

"Pada 2017 kasus cabul atau asusila sebanyak 52 laporan, mengalami kenaikan 22 kasus dibanding tahun sebelumnya dan selesai dituntaskan sebanyak 46 kasus," ujar Kapolres Sambas, AKBP Cahyo Hadiprabowo saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Cahyo menjelaskan pada tahun lalu kinerja kepolisian dalam hal mengentaskan berbagai kasus juga mengalami peningkatan signifikan.

"Pada 2017 kasus - kasus pelanggaran hukum di wilayah hukum kita dalam pengentasannya sangat signifikan. Itu berkat kerja keras dan dukungan semua pihak," papar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Sambas, Hairiah berharap tahun ini dan ke depan agar kasus pelanggaran hukum di Sambas bisa diminimalisir dan ditekan atau bahkan ditiadakan.

"Apalagi terhadap kasus kekerasan seksual kita ingin turun. Upaya pencegahan telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun organisasi perempuan," papar dia.

Terkait kasus cabul menurut Hairiah, masyarakat Sambas sudah mulai menyadari pentingnya memberikan dukungan terhadap korban. Masyarakat juga sudah menyadari pentingnya melaporkan kasus pencabulan kepada pihak yang berwajib.

"Selain itu juga masyarakat semakin peduli terhadap kasus yang terjadi dengan turut serta membantu korban baik dalam pendampingan ke polisi maupun sampai ke pengadilan dan tak segan untuk melaporkan,"ungkapnya.

Menurut Hairiah penekanan pentingnya pembelajaran bahaya kejahatan seksual juga sudah harus mulai diterapkan di sekolah.

"Program lain yang bisa dilakukan adalah melalui pembelajaran di sekolah-sekolah. Kepada guru kita harapkan menyampaikan kepada murid mereka untuk terhindar dari berbagai bentuk kejahatan seksual," katanya.

Orang tua juga diingatkannya agar selalu mewaspadai bentuk kejahatan seksual karena hal tersebut bisa terjadi tak hanya kepada anak perempuan saja.

"Meningkatkan kewaspadaan orang tua untuk terus mengawasi pola hidup anak-anak juga sangat penting karena sekarang kekerasan seksual yang dialami anak tidak hanya pada anak perempuan saja, tetapi juga anak laki-laki," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018