Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, Zulkifli mengajak umat beragama di Kalbar, dan Indonesia umumnya untuk bersatu dalam melawan terorisme.

"Kami mengajak semua umat beragama untuk bersatu padu melawan terorisme dan tidak membuat keruh suasana, seperti dengan membagikan foto atau video kekerasan aksi tersebut, sehingga masyarakat takut, karena hal macam itulah tujuan dari teroris," kata Zulkifli di Pontianak, Selasa.

Ia menyatakan rentetan aksi teror bom yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir adalah ancaman nyata, sehingga dia meminta umat menyikapi kejadian ini dengan pikiran jernih, bahwa musuh bersama saat ini adalah aksi-aksi teroris tersebut.

Baca juga: PKB kutuk kejahatan teroris di Surabaya

"Kami minta umat tidak menyebarkan berita bohong. Saat ini sepertinya ada pihak yang ingin bermain di air keruh, jadi masyarakat harus cerdas," ujarnya.

Menurut dia, MUI sudah mengeluarkan fatwa bermuamalah di media sosial, salah satunya menyebutkan haram hukumnya untuk menyebarkan berita bohong, sehingga setiap berita harus disaring, atau istilahnya di al quran, harus tabayun.

"Setiap apa pun data dan berita yang datang ke kita, harus disaring apakah benar, kalau benar kira-kira bermanfaat tidak, kalau benar dan bermanfaat, tepat tidak untuk dijadikan konsumsi publik. Kemudian efeknya positif atau negatif, sehingga banyak yang harus di pertimbangkan," katanya.

Baca juga: Pemerintah akan basmi terorisme hingga ke akar

Ia menambahkan, tindakan menyebar berita hoaks dan ujaran kebencian merupakan sesuatu yang dilarang, jadi berhati-hatilah untuk bermedia sosial.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo mengatakan, Polda Kalbar telah melakukan peningkatan pengamanan di rumah-rumah ibadah, menyusul adanya teror bom di Surabaya.

"Seluruh jajaran Polres dan Poltabes yang ada di Kalbar, saat ini sudah ditingkatkan kewaspadaannya menjadi siaga satu," katanya.

Baca juga: Ada 10 orang korban ledakan susulan

Ia menjelaskan, untuk pengamanan di rumah-rumah ibadah, seperti Gereja-gereja juga sudah dilakukan, sesuai dengan SOP (standar operasi prosedur) yang berlaku.

"Upaya-upaya pengamanan tersebut dilakukan, dalam mengantisipasi atau meminimalisir terjadinya ancaman teroris," ungkapnya.





 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018