Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tren berwisata di Kalimantan Barat terus bergeliat dan pengembangan kawasan objek wisata baru di provinsi tersebut terus bermunculan seperti satu di antaranya wisata alam, Danau Laet.

Melalui upaya yang gigih masyarakat dengan bermodal kemauan, kreativitas dan kerja sama, dalam enam bulan terakhir, Danau Laet menjadi satu di antara destinasi favorit warga Kalimantan Barat.

Danau Laet terletak di Desa Subah, Kecamatan Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Dari ibu kota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak hanya butuh sekitar dua jam saja menuju tempat tersebut karena akses menuju lokasi tersebut sudah cukup memadai.

Danau Laet tersebut memiliki luas sekitar 800 hektare. Dalam kawasan objek wisata tersebut terdapat 12 pulau gugusan pulau dengan ukuran beragam.

Dengan banyak gugusan pulau-pulau yang tersebar di danau tersebut membuat daya tarik tersendiri dan sensasi saat menyusurinya.

Terdapat dua pulau yang saat ini ada penghuninya. Terdapat 39 kepala keluarga yang bermukim di sana dan dalam keseharianya selain menjadi nelayan air tawar juga ada yang berkebun. Keindahan Danau Laet dengan pesona wisata air dan panorama alamnya kini terus tertata.

Penataan yang ada tidak terlepas campur tangan warga setempat yang saat ini sudah terorganisisasi melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Danau Laet.

Pada 14 Maret 2017 ditandai dengan peluncuran kawasan sebagai objek wisata alam oleh masyarakat setempat dan pemerintah daerah merupakan awal tonggak pengembangan kawasan wisata tersebut. Sebenarnya setahun sebelumnya, 24 Mei 2016 masyarakat adat juga sudah mengukuhkan secara adat terkait pengakuan dan pengesahan sebagai objek wisata alam Danau Laet.
Ketua Pokdarwis Danau Leat, Anselmu Efendi (Foto Antaranews/Dedi)

Ketua Pokdarwis Danau Leat, Anselmu Efendi mengatakan meski hampir dua tahun Danau Laet dinyatakan kawasan objek wisata alam, namun enam bulan terkakhir baru mulai ramai dikunjungi.

"Dalam enam bulan terakhir baru ramai karena ada penataan mulai dari pembuatan gazebo, WC, toko yang menjual kebutuhan wisatawan untuk makan dan beberapa fasilitas lainnya," ujarnya.

Ia menceritakan kembali mengapa masyarakat berinisiasi mengembangkan kawasan wisata tersebut. Menurutnya sejak 1981 pemerintah provinsi sudah menjanjikan untuk mewujudkan daerah tersebut menjadi kawasan wisata di Kalimantan Barat. Seiring waktu, pergantian - pergantian kepala pemerintahan daerah dengan janji yang sama, namun hingga kini belum teralisir.

"Pemerintah hanya menjanjikan namun belum juga kunjung merealisasikannya. Dengan hal itu masyarakat tergerak, kalau bukan kita siapa lagi. Melalui dukungan pemuda, masyarakat dan pemerintah desa dibentuk Pokdarwis," papar dia.

Baru-baru ini kawasan Danau Laet terus dipercantik. Melalui dana swadaya masyarakat dibangunlah beberapa gazebo dan titik-titik berfoto yang unik untuk memanjakan wisatawan yang datang.
spot berfoto love di Danau Leat, Sanggau (Foto Antaranews/Dedi)

"Spot foto kita dibuat ada beberapa titik. Kita buat lorong dari bahan baku bambu dan kayu yang masuk ke arah danau sekitar 50 meter. Ada bentuk `love` dengan latar belakang danau menjadikan ikon tersebut sangat diminati untuk berfoto ria pengunjung," jelas dia.

Selain spot berfoto love, pihaknya juga membuat lorong yang memasuki hutan dan terus juga mengarah ke danau kurang lebih 40 meter. Selain difungsikan juga untuk dermaga perahu panjang, di atas lorong disediakan juga titik berfoto yang terbuat dari bambu berbentuk perahu. Di menara dengan tinggi sekitar 10 meter, pengunjung akan lebih maksimal mengabadikan keindahan dan luasnya danau yang dikelilingi bukit-bukit kecil tersebut.

Tambah Fasilitas

Anselmu menuturkan dalam waktu dekat pihaknya akan menambah fasilitas umum dan itu masih menggunakan dana swadaya. Pihaknya akan membangun jalan beton di sekitar gazebo untuk menghindari becek saat hujan. Kemudian pihaknya akan memberdayakan masyarakat untuk membuat "homestay".

"Saat ini pengunjung untuk bermalam di sini masih menggunakan gazebo yang ada atau mereka membawa tenda sendiri. Dengan kondisi yang ada kami akan membuat homestay," papar dia.

Ia menambahkan pihaknya juga akan melakukan penataan wisata air dan akan membuat wahana permainan anak.

"Spot foto dengan memanfaatkan bahan baku alam yang ada akan terus kami tambah. Untuk saat ini bantuan dari desa berupa penataan jalan menuju lokasi dan ada `live jacket` dari dari kementerian," papar dia.
kawasan berfoto di Danau Leat, Sanggau (Foto Antaranews/Dedi)

Ratusan Kunjungan

Satu di antara anggota Pokdarwis Danau Laet yang juga merupakan arsitek kawasan berfoto dan lainnya, Domi mengatakan, saat ini dalam dua bulan terakhir kunjungan wisatawan lokal asal Kalimantan Barat rata - rata sudah mencapai 2.000 orang per bulan.

"Kita bersyukur kunjungan wisatawan kini terus ramai. Apalagi hari Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya," jelas dia.

Ia menjelaskan secara umum dengan hadirnya kawasan wisata tersebut berdampak luas dan langsung kepada masyarakat setempat.

"Jasa transportasi untuk mengelilingi pulau - pulau di Danau Laet terus bergeliat. Jualan warga terus laku dan dampak lainnya," jelas dia.

Satu di antara warga setempat, Liong San mengaku dengan pengembangan objek wisata Danau Laet membuka lapangan kerja baginya.

"Saat ini orang yang membutuhkan jasa menelusuri danau semakin ramai. Aktivitasnya beragam mulai dari memancing, ke pulau - pulau atau sekedar melihat pemandangan dari perairan danau. Hari libur ramai di sini," kata dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018