Pontianak (Antaranews Kalbar) - Berbagai elemen masyarakat Kalimantan Barat, Selasa, deklarasi persatuan dan kesatuan masyarakat di Mapolda Kalbar dalam rangka menjaga stabilitas Kamtibmas di provinsi itu.

Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono dalam sambutannya mengatakan, deklarasi tersebut dilakukan berlatar belakang perkembangan Kamtibmas yang terjadi beberapa hari terakhir ini serta adanya aksi-aksi kejahatan dan kekerasan terhadap kemanusiaan.

"Secara psikologis tentunya kami harapkan bisa dampak di Kalbar, kita yang hadir disini pastinya menginginkan hal tersebut tidak terjadi di provinsi yang kita cintai ini," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, hingga saat ini kondisi stabilitas Kamtibmas di Kalbar secara umum kondusif. Hal ini berkat kerja keras semua masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kondusifitas tersebut.

"Mulai dari tingkat RT/RW, dusun, desa/kelurahan hingga tingkat kecamatan sampai tingkat daerah, yang memiliki peran aktif untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan kepolisian dan juga penerapan sistem pengamanan swakarsa," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat Kalbar terdiri dari multi etnis hendaknya dipandang sebagai keberagaman budaya, dan hal itulah yang menjadi ciri khas kekayaan tersendiri di provinsi ini.

"Di mana hal tersebut menjadi pengikat kebhinnekaan kita untuk mewujudkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, serta bertoleransi, dan bersolidaritas dalam membangun Kalbar yang semakin maju, dan semangat itu bisa dilihat dari masyarakat Kalbar saat merayakan hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal bersama, Cap Go Meh," katanya.

Di mana semua pihak ikut menjaga toleransi dan ikut memeriahkan perayaan keagamaan tersebut.

Dalam menghadapi agenda nasional Pilkada, Asian Games dan akan menghadapi bulan suci Ramadhan, Polda Kalbar telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya cipta kondisi untuk menjaga stabilitas Kamtibmas yang sudah kondusif ini.

"Kami sudah melaksanakan program 100 hari kerja Kapolda Kalbar tahap I, dan tahap II, serta saat ini sedang melaksanakan Operasi Pekat dengan hasil memuaskan," katanya.

Pengungkapan kasus tambang ilegal, ilegal logging, dan kejahatan konvensional, serta narkoba, yang sudah mengungkap sebanyak 357 kasus, dan mengamankan 463 tersangka.

"Operasi Pekat Ramadhan yang memasuki hari ke-empat, telah mengungkapan sebanyak 236 kasus, dan mengamankan 278 tersangka yang didominasi oleh kasus miras, judi, premanisme dan narkoba," ujarnya.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018