Pontianak (Antaranews Kalbar) - Masyarakat wilayah pesisir di Kabupaten Mempawah mengharapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin-Gidot, untuk memberikan fasilitas air bersih dan penampung air hujan (PAH) jika terpilih dalam Pilkada 2018.

"Ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah pesisir Kalbar, memang kerap menjadi persoalan. Di saat musim kemarau, daerah yang tak memiliki akses saluran air bersih, sulit mendapatkannya untuk kebutuhan sehari-hari," kata Ahmadi, warga Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit, saat menghadiri kampanye dialogis Karolin di Kabupaten Mempawah, Minggu.

 Mewakili masyarakat pesisir Mempawah, dia mengharapkan hal itu karena selama ini masyarakat sudah pernah meminta bantuan dari pemerintah kabupaten, namun sampai saat ini belum didapatkan.

"Melalui kampanye ini, dan mumpung kami bisa bertemu langsung dengan ibu calon gubernur, kami menyampaikan aspirasi ini. Besar harapan kami ke depan, ketika ibu Karolin jadi gubernur, bisa memenuhi permintaan ini," katanya.

Menanggapi hal tersebut, calon gubernur Karolin Margret Natasa menyatakan, ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kalbar khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, menjadi prioritas utama baginya dan pasangannya Suryarman Gidot.

"Kami memahami salah satu kendala yang dialami masyarakat di wilayah pesisir adalah ketersediaan sumber air bersih. Ini menjadi salah satu program kami ke depan bagaimana menyediakan air bersih bagi masyarakat," kata Karolin.

Dalam dialog itu terungkap keluhan masyarakat setempat terkait ketersediaan air bersih. Desa Semudun yang letaknya tidak jauh dari garis pantai ini, memang kerap mengalami kesulitan air bersih di saat kemarau.

"Saya juga `emak-emak`, jadi tahu air bersih itu penting untuk memasak, mencuci, mandi. Saya juga tahu kesulitan yang bapak dan ibu rasakan," ujar Karolin.

 Karolin mengatakan, menjadi pemimpin saat ini harus tahu apa yang menjadi persoalan di masyarakat. Oleh karenanya, pemimpin tidak boleh santai cuma duduk di kantor, melainkan harus turun ke lapangan bertemu masyarakat.

"Bukan zamannya pemimpin duduk-duduk saja di kantor, cuma main perintah. Pemimpin saat ini harus bisa berada di lapangan, mendengarkan keluhan masyarakat," ucap Karolin.

Karolin berpesan kepada masyarakat setempat untuk memilih pemimpin dengan cerdas. Pemimpin yang tidak bermental raja, melainkan pemimpin yang merakyat.

"Carilah pemimpin yang siap menjadi pelayan, bukan menjadi raja," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018