Pontianak (Antaranews Kalbar) - Khatib Shalat Idul Fitri di Depan Kantor Wali Kota Pontianak, Hamdani Usman mengatakan ada empat kriteria yang wajib dimiliki seseorang sebagai syarat untuk memimpin, seperti yang telah ditelusuri oleh para ulama Islam di Al Quran dan hadis.
"Keempat kriteria itu merupakan kumpulan dalam sifat yang dimiliki oleh para nabi dan rasul. Ini dapat kita pedomani saat memilih pada pesta demokrasi di Pilwakot Pontianak dan Pilgub Kalbar," kata Hamdani Usman dalam khutbahnya di Pontianak, Jumat.
Dari empat kriteria itu, dipaparkannya yaitu sidik artinya selalu benar dan sejalan antara apa yang dikatakan dan di perbuatnya sebagai pemimpin dalam menjalankan tugas.
Kemudian, amanah yaitu kepercayaan yang menjadikan seorang pemimpin itu memelihara dan menjaga dengan sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya.
"Pemimpin ini bebas dari KKN dan adil dalam menetapkan hukum, tidak ada yang dijunjung dan tidak ada yang dijinjing terhadap orang yang dipimpin," katanya.
Kemudian lagi, tabligh yakni menyampaikan secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambil.
"Seorang pemimpin ini harus mampu mengkoordinasikan secara baik kepada masyarakat visi dan misi serta program-programnya serta segala macam peraturan yang ada secara jujur dan transparan," katanya.
Selanjutnya, yakni fathanah yakni cerdas, cakap, dan handal dalam menanggapi sekaligus menanggulangi permasalahan yang muncul dan tidak panik dalam menghadapi seberat apapun permasalahan yang dihadapi pemimpin tersebut.
(A057//S031)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Keempat kriteria itu merupakan kumpulan dalam sifat yang dimiliki oleh para nabi dan rasul. Ini dapat kita pedomani saat memilih pada pesta demokrasi di Pilwakot Pontianak dan Pilgub Kalbar," kata Hamdani Usman dalam khutbahnya di Pontianak, Jumat.
Dari empat kriteria itu, dipaparkannya yaitu sidik artinya selalu benar dan sejalan antara apa yang dikatakan dan di perbuatnya sebagai pemimpin dalam menjalankan tugas.
Kemudian, amanah yaitu kepercayaan yang menjadikan seorang pemimpin itu memelihara dan menjaga dengan sebaik-baiknya apa yang diamanahkan kepadanya.
"Pemimpin ini bebas dari KKN dan adil dalam menetapkan hukum, tidak ada yang dijunjung dan tidak ada yang dijinjing terhadap orang yang dipimpin," katanya.
Kemudian lagi, tabligh yakni menyampaikan secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambil.
"Seorang pemimpin ini harus mampu mengkoordinasikan secara baik kepada masyarakat visi dan misi serta program-programnya serta segala macam peraturan yang ada secara jujur dan transparan," katanya.
Selanjutnya, yakni fathanah yakni cerdas, cakap, dan handal dalam menanggapi sekaligus menanggulangi permasalahan yang muncul dan tidak panik dalam menghadapi seberat apapun permasalahan yang dihadapi pemimpin tersebut.
(A057//S031)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018