Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kementerian Pertanian dan FAO sepakat bahwa pertanian di Indonesia bergerak lebih dinamis di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo melalui program upaya khusus yang memberikan prioritas awal pada peningkatan produksi komoditas dasar seperti padi, Jagung, kedele dan daging sapi.
    Dalam rilisnya yang diterima di Pontianak, Kamis, disepakati bahwa kini saatnya bergerak menuju Upsus plus yang lebih beroritasi pada kebutuhan pasar, diversifikasi pangan sekaligus pemberantasan kemiskinan dengan peningkatan kesejahteraan petani.
    "Kami membahas program prioritas pemerintah termasuk program Upsus yang merupakan upaya strategis pemerintah untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas utama. Selain itu, kami juga membahas tanaman perkebunan serta berbagai upaya peningkatan produksi ternak di Indonesia. Melalui program tersebut produksi bahan pangan nasional khususnya padi dan jagung saat  ini telah melebihi kebutuhan konsumsi dalam negeri," ungkap Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada pertemuan dengan FAO Representative di Indonesia Stephen Rudgard.
    Pada pertemuan yang berlangsung di Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (3/7) itu,Stephen Rudgard sekaligus menyerahkan kredensialnya sebagai Kepala Perwakilan FAO kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
    Kementrian pertanian baru-baru ini meluncurkan program "Bekerja" (Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
    Dalam pertemuan tersebut, Rudgard menyampaikan apresiasi FAO untuk pencapaian Kementerian Pertanian  dan menegaskan kembali dukungan FAO kepada program-program Kementerian, terutama dalam memberikan bantuan teknis terhadap program yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat pertanian.
    "FAO selalu siap mendukung Kementerian Pertanian, terutama dalam memberikan bantuan teknis seperti yang dibutuhkan berdasar pengalaman dan pembelajaran terbaik dari sekitar 200 negara anggota FAO.  Dalam konteks pembangunan Pertanian, petani kecil di daerah pedesaan memainkan peran yang sangat penting, dan perlu diberdayakan," kata Rudgard.
    Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Pertanian dan FAO berencana untuk melakukan kunjungan lapangan bersama dan menggali lebih banyak peluang untuk bekerja bersama.
    Rudgard menambahkan FAO siap  menugaskan tim ahli untuk membantu pemerintah Indonesia dalam pengelolaan air. Khususnya, untuk penggunaan air yang lebih efisien guna meningkatkan produksi pertanian.
    Selain bertemu dengan Menteri Pertanian, Rudgard juga bertemu dengan Sekjen Kementrian Pertanian Syukur Iwantoro untuk membahas secara lebih rinci kerjasama antara FAO dan Kementrian Pertanian di masa depan.
Baca juga: FAO Dorong Investasi Di Pedesaan Indonesia
 

Pewarta: Rilis

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018