Sintang (Antaranews Kalbar) -  Kondisi infrastruktur di Desa Apin Baru, Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang masih memprihatinkan. Selain infrastruktur jalan menuju desa itu yang rusak parah, berbagai fasilitas pelayanan untuk masyarakat juga belum tersedia salah satunya polindes.
   Kepala Desa Apin Baru Marinus menyampaikan, karena tidak memiliki polindes, untuk berobat masyarakat harus pergi desa sebelah.
    "Anak-anak Desa Apin Baru harus berjalan kaki sejauh 2-5 kilometer ke Desa Buluh Merindu, untuk sekolah tingkat SMP," katanya.
    Dia berharap, Pemkab Sintang dapat meningkatkan pembangunan di desanya. Sebab, sejak tahun 2014, Desa Apin Baru hanya sekali saja dikunjungi pejabat dari Pemkab Sintang.
    "Kami ingin dengan datangnya pejabat Pemkab Sintang ke tempat kami, Pemerintah Kabupaten Sintang bisa melihat kondisi di sini secara langsung," harapnya.
    Wakil Bupati Sintang Askiman saat menyambangi Desa Apin Baru Kecamatan Dedai, Kamis (5/7) mengatakan, Desa Apin Baru memang hampir tidak pernah dikunjungi oleh pejabat tingkat kabupaten. Kunjungan terakhir dari pejabat Pemkab Sintang yaitu, lima tahun lalu. "Kita (Pemerintah Kabupaten Sintang-red) menggunakan momen gawai adat untuk datang melihat mereka di sini," katanya.
    Dalam kunjungannya itu, Askiman meninjau pembangunan gedung gereja milik warga.
"Mereka membutuhkan perhatian yang serius. Khususnya pembangunan infrastruktur yang belum memadai," kata Askiman.
    Dikatakan dia, infrastruktur dasar, jalan dan jembatan di desa ini kondisinya sangat rusak parah.
    Askiman berjanji, Pemkab Sintang akan memberikan perhatian pada pembangunan Desa Apin Baru.
    Dia meminta, masyarakat di desa itu, dapat terus melakukan komunikasi yang lebih intens dengan Pemkab Sintang.
    "Membangun komunikasi sangatlah penting agar arah dan strategi pembangunan dapat tercapai. Walaupun ada kendala soal pendanaan," katanya.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018