Pontianak  (Antaranews Kalbar) - BMKG Mempawah, Provinsi Kalbar memperkirakan wilayah Kalimantan Barat dalam beberapa hari ke depannya berpotensi terjadi hujan ringan.
    "Saat ini terpantau adanya pembentukan awan yang berpotensi menyebabkan terjadi hujan, meski pun masih hujan ringan," kata Kepala BMKG Mempawah, Wandayantolis, saat dihubungi di Mempawah, Sabtu.
    Ia mengimbau, kepada masyarakat agar tidak menggunakan air hujan pertama setelah lama tidak terjadi hujan tersebut, karena tidak bagus untuk kesehatan.
    "Jeda hujan yang terjadi antara 10 hingga 15 hari menyebabkan meningkatnya partikel padat ke atmosfer baik dari hasil debu atau polusi mau pun karena asap karthutla. Partikel yang lebih kecil akan ikut menjadi inti kondensasi pembentukan awan," ujarnya.
    Sementara itu, partikel yang lainnya akan mengambang di atmosfer. Pada saat hujan terjadi maka kandungan polutan di air hujan cukup tinggi, sehingga tidak baik bagi kesehatan.
    Disamping itu, lanjut Wandayantolis, hujan yang turun akan menyapu partikel debu polutan yang ada di atmosfer sehingga air hujan yang sampai di permukaan bumi menjadi lebih kotor. 
    "Masuknya polutan juga dapat menyebabkan PH air hujan menjadi rendah. Kondisi ini biasanya menyebabkan air hujan menjadi bersifat asam," ujarnya.
    Fase kemarau yang terjadi di wilayah Kalbar saat ini, sehingga masyarakat diimbau agar sebaiknya menghindari kontak langsung dengan peluang terjadinya hujan pertama pasca kemarau tersebut, katanya.
    "Sebaiknya masyarakat menghindari kontak pertama jika turun hujan setelah fase kering ini. Kita imbau juga untuk tidak mengkonsumsi air hujan tersebut," katanya.
 

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018