Pontianak (Antaranews Kalbar) - Staf ahli Bidang Menteri Ekonomi Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Muhammad Subuh menyatakan sejak dilakukan fase pertama kampanye imunisasi campak Measles Rubella (MR) pada Agustus tahun 2017, secara nasional dinyatakan sukses 100 persen. Karena itu kampanye pemerintah melakukan fase ke-2 kampanye imunisasi MR se-Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya usai mendampingi Pemprov Kalbar dalam kegiatan Pencanangan Kampanye Imunisasi Measlee Rubella (MR) bulan Agustus - September 2018 secara nasional. Di Kalimantan Barat, kampanye massal imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan di halaman kantor camat Pontianak Barat, dengan layanan fasilitasi imunisasi dan pemberian vitamin A gratis kepada anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

"Fase kedua ini salah satunya di Kalbar. Logistik dan biaya operasional cukup menunjang, baik APBN maupun APBD dan bantuan luar negeri. Kegiatan ini guna mengeleminasi virus campak rubella hingga 2020, sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia," kata Muhammad Subuh, Rabu (1/8).

 
 

Wakil walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan imunisasi kepada seorang balita di halaman kantor camat Pontianak Barat dalam kampanye massal gerakan imunisasi campak rubella. (Foto Aries Zaldi)


Muhammad Subuh menyebut imunisiasi MR untuk menggantikan imunisasi rutin campak. Karenanya kampanye imunisasi MR di Kalimantan Barat diharapkan sukses.

"Harus sukses 100 persen. Semua anak harus di imunisasi, tidak melihat status imunisasi seseorang atau anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Harus dimanfaat secara maksimal oleh masyarakat untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak kita," ucap dia.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andy Jaap dalam sambutannya menyatakan penyakit campak rubella sangat menular, yang disebabkan oleh batuk dan penyebaran virus.

"Tidak ada pengobatan khusus. Namun, dapat dicegah melalui imunisasi campak," kata Andy Jaap.

Dikatakan, untuk jumlah sasaran Pemprov Kalbar menyasar pada 1,36 juta anak. Diantaranya menyasar pada 158 ribu jiwa anak di kota Pontianak. Selain itu ditargetkan 6 ribu lebih sekolah melakukan imunisasi campak rubella.

"Seluruh jejaring puskesmas, pustu dan kader kesehatan dan akses layanan kesehatan secara masif diharapkan dapat berperan aktif menyukseskan program ini," harap Andy Jaap.
 

Momentum pencanangan kampanye imunisasi campak rubella secara masif semakin mendekatkan pelayanan pemeritah dalam hal fasilitasi hajat hidup orang banyak di Kalbar, khususnya di sektor kesehatan. (Foto Aries Zaldi)

 

Andy Jaap menyebut Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang ditandai dengan ruam atau bercak merah pada kulit. Rubella umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan utamanya dapat melalui butiran liur di udara, yang dikeluarkan penderita melalui batuk atau bersin. Berbagi makanan dan minuman dalam piring atau gelas yang sama dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika anda menyentuh mata, hidung, atau mulut, setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.

"Ini berbahanya jika menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan tiga bulan. Rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan," sebut Andy Jaap.

Sindrom rubella kongenital, lanjut Andy Jaap dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom tersebut.

Upaya pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella.

"Sejak adanya program vaksinasi, jumlah kasus rubella yang tercatat secara global berkurang secara signifikan. Karena itu kampanye imunisasi pemberian vaksin MR ini memberikan perlindungan terhadap penyakit campak dan rubella. Anak-anak harus kita imunisasi campak," imbau Andy Jaap.




 

Antusiasme warga di kecamatan Pontianak Barat mengantarkan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi campak rubella, Rabu (1/8). (Foto Aries Zaldi) (Foto Aries Zaldi/)

 

Pemprov dan Pemkot Apresiasi Kampanye Imunisasi MR

 
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji mengatakan kampanye imunisasi massal intruduksi imunisasi campak rubella bertujuan memutus transmisi penularan virus campak rubella. Ia mengajak seluruh elemen OPD, tenaga kesehatan, seluruh kader kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat berperan aktif secara aktif untuk 1,3 juta anak di Kalimantan Barat untuk medapatkan vaksin Imunisasi MR.

"Pencanangan kampanye massal imunisasi MR ini tidak akan berjalan dengan baik. Karena itu seluruh elemen profesi kesehatan dan daya dukung penting lainnya harus menjangkau secara optimal guna mensukseskan kampanye massal pemberian imunisasi campak rubella ini," ujar Dodi Riyadmadji.

Peran media masa juga diharapkan terlibat aktif menyiarakan dan menyampaikan pesan-pesan positif terkait berbagai layanan dan fasilitas kesehatan yang gencar dan berkelanjutan dilakukan pemerintah.

"Tidak boleh ada yang terlewatkan, mari kita sukseskan kampanye imunisasi campak MR ini untuk Kalimantan Barat lebih sehat. Kita kompak pasti bisa," sebut dia.

Sementara, wakil walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kampanye massal imunisasi MR di Kota Pontianak yang dipusatan di kantor camat Pontianak Barat. Melalui kampanye massal itu dirinya berharap 100 persen anak-anak di Kota Pontianak bebas virus rubella.

"Tim pengerak PKK dan seluruh kader-kader kesehatan diharapkan berperan aktif mensukseskan kampanye imunisasi campak rubella," ujar Edi Rusdi Kamtono.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018