Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, mengajak para awak media, baik cetak dan online di provinsi itu, untuk bersama-sama dalam mensukseskan program imunisasi campak dan MR (Measles Rubella) di provinsi itu.
       "Marilah kita bersama-sama (para awak media) untuk mensukseskan imunisasi campak dan MR sehingga bisa mencapai target sekitar 95 persen bahkan bisa lebih di atas target tersebut," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kalbar, Marcellena di Pontianak, Selasa.
      Dia juga mengajak para jurnalis di Kalbar untuk menyajikan berita tentang imunisasi campak dan MR dengan baik, sehingga bisa mempengaruhi keinginan untuk para ibu-ibu agar mau membawa anak mereka untuk diberikan imunisasi campak dan MR.
       "Bagi bayi yang telah diberikan imunisasi campak MR, pada hari keempat dan kelima memang ada pengaruhnya terhadap bayi, tapi tidak serius, karena ibarat barang asing yang dimasukkan ke tubuh pasti beraksi," ungkapnya.
       Dinkes pada prinsipnya siap bekerjasama dalam mensukseskan imunisasi campak dan MR dan lainnya, termasuk dalam pencegahan DBD di Kalbar.
       Sebelumnya, Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Pemkot Pontianak menargetkan 100 persen cakupan anak-anak di kota itu mendapatkan imunisasi campak dan Measles Rubella (MR), dengan sasaran cakupan imunisasi campak dan MR adalah anak dengan usia 9 - 15 tahun.
       Ia menyebutkan, ada sekitar 150 ribu warga dengan rentang usia tersebut di Kota Pontianak. “Kami akan libatkan sekolah-sekolah, baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama dalam mencapai target imunisasi campak dan MR," katanya.
      Ia berharap jajaran Dinas Kesehatan Kota Pontianak beserta seluruh Puskesmas yang ada, bisa maksimal melakukan pencanangan imunisasi serta mensosialisasikan kepada warga Kota Pontianak, terutama dengan melibatkan PKK dan Kader Posyandu. "Supaya tidak ada lagi virus yang menyebabkan penyakit campak dan rubella," ujarnya.
       Ia menambahkan, kondisi saat ini di Pontianak masih normal. Kendati demikian, perlu dilakukan langkah antisipasi dengan mendata anak-anak yang lahir, karena virus penyebab rubella memang harus dibasmi. "Tetapi yang tak kalah penting adalah bagaimana menjalankan pola hidup sehat dan itu harus terus dicanangkan," katanya.
       Ia juga mengimbau, kepada masyarakat supaya senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, peduli terhadap lingkungan, misalnya ibu-ibu hamil harus memeriksakan kandungannya secara rutin, membawa anak ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi atau pengobatan-pengobatan lainnya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018