Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat berkomitmen untuk memaksimalkan kontribusi setiap perempuan dari seluruh sektor.
“Di setiap agama, peran ibu sangat penting. Begitu juga di dunia pemerintahan,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak Edi Suryanto saat peringatan Hari Ibu ke-96 di Pontianak, Sabtu.
Edi menilai, substansi dari peringatan hari ibu juga mengajak pemangku kebijakan untuk menekankan pentingnya eksistensi perempuan dalam seluruh sendi kehidupan. Pengucuran anggaran di Pemkot Pontianak pun secara tidak langsung fokus pada pembangunan sumber daya manusia.
“Dinas yang berkaitan dengan SDM ini bertumpu pada perempuan, tonggak perencanaannya lewat ibu-ibu, kita menerima usulan dari bawah,” kata dia.
Peringatan Hari Ibu ke-96 menjadi momentum dalam mendorong keterlibatan peran perempuan dalam pembangunan Kota Pontianak. Peringatan Hari Ibu ke-96 tahun ini mengusung tema ‘Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045’.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Giarti Pancaksani Suwarsaningsih menerangkan, perempuan adalah pilar keluarga dan masyarakat. Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, Perempuan harus menjadi agen perubahan yang aktif dan berdaya.
Menurutnya, Hari Ibu tidak hanya menjadi ajang refleksi atas perjuangan perempuan Indonesia di masa lalu, tetapi juga momentum memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan di masa depan.
“Dengan semangat kebersamaan, perempuan Indonesia, termasuk di Pontianak, kita optimis bisa berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan mimpi Indonesia yang lebih maju, adil dan sejahtera,” kata dia.
Oleh karenanya PKK Kota Pontianak sebagai mitra pemerintah harus memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat untuk menumbuhkan semangat pemberdayaan keluarga demi kesejahteraan warga Kota Pontianak.
“Di era digital, kaum perempuan harus mendapat bekal dalam menguasai teknologi sehingga siap menghadapi tantangan global, khususnya dalam memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk memberdayakan diri dan komunitas," kata Giarti.