Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 30 ekor sapi dari jajaran Pemerintah Kota Pontianak diserahkan untuk kurban di Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah, kata Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
"Selain 30 ekor sapi, satu ekor sapi jenis limosin seberat 850 kilogram bantuan dari Presiden RI yang diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji kepada Wali Kota Sutarmidji, selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Masjid Jami Pontianak di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, seusai melaksanakan shalat Idul Adha di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman, di Pontianak, Rabu.
Edi menambahkan, Hari Raya Kurban ini sebagai momentum untuk saling berbagi. "Berkurban untuk agama, masyarakat dan keluarga," katanya.
Meskipun belum ada data pasti jumlah hewan kurban di wilayah Kota Pontianak, Edi meyakini pasti ada peningkatan dari tahun ke tahun termasuk tahun 2018 ini. "Kita yakin jumlah hewan kurban pasti meningkat setiap tahunnya, hal itu menandakan umat muslim di Kota Pontianak sudah semakin meningkat ketaatannya dalam menjalankan ajaran agama Islam," katanya.
Menanggapi bencana asap yang kian pekat di wilayah Kota Pontianak, ia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu berdoa supaya di Pontianak dan seluruh wilayah Kalbar turun hujan sehingga asap semakin berkurang.
"Mari kita semua bersama-sama mendoakan supaya turun hujan sehingga bencana asap ini segera berakhir," kata Edi.
Sementara itu, Khatib Zulfan Alfian Abdurrahman saat menyampaikan khutbahnya di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak mengatakan, ibadah kurban adalah lambang kepatuhan dan kepedulian umat Muslim kepada masyarakat yang tidak mampu atau yang membutuhkan bantuan.
Menurut dia, ibadah kurban adalah ibadah yang mencerminkan kedekatan dan melambangkan kepatuhan seorang hamba kepada tuhan, dan menggambarkan serta simbol dan lambang pengorbanan dengan rela hati melaksanakan dan menunaikan ibadah kurban tersebut.
"Jangan sampai bagi yang memiliki kemampuan untuk berkurban lengah, sehingga tidak tunduk dan tidak patuh untuk menunaikan ibadah kurban," katanya.
Karena kurban adalah lambang dan tanda kepatuhan dan ketundukan umat Islam kepada Allah sehingga dengan rela mengurbankan hartanya di jalan Allah, katanya.
"Marilah kita senantiasa berkurban, dan mengabdi tiada henti menjadi tujuan kehidupan kita sebagai hamba Allah, dan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya. Dan mari kita terus bangun kekompakan dan tidak mau diadu domba serta dipecah belah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Selain 30 ekor sapi, satu ekor sapi jenis limosin seberat 850 kilogram bantuan dari Presiden RI yang diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Kalbar, Dodi Riyadmadji kepada Wali Kota Sutarmidji, selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Masjid Jami Pontianak di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, seusai melaksanakan shalat Idul Adha di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Jalan Rahadi Usman, di Pontianak, Rabu.
Edi menambahkan, Hari Raya Kurban ini sebagai momentum untuk saling berbagi. "Berkurban untuk agama, masyarakat dan keluarga," katanya.
Meskipun belum ada data pasti jumlah hewan kurban di wilayah Kota Pontianak, Edi meyakini pasti ada peningkatan dari tahun ke tahun termasuk tahun 2018 ini. "Kita yakin jumlah hewan kurban pasti meningkat setiap tahunnya, hal itu menandakan umat muslim di Kota Pontianak sudah semakin meningkat ketaatannya dalam menjalankan ajaran agama Islam," katanya.
Menanggapi bencana asap yang kian pekat di wilayah Kota Pontianak, ia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu berdoa supaya di Pontianak dan seluruh wilayah Kalbar turun hujan sehingga asap semakin berkurang.
"Mari kita semua bersama-sama mendoakan supaya turun hujan sehingga bencana asap ini segera berakhir," kata Edi.
Sementara itu, Khatib Zulfan Alfian Abdurrahman saat menyampaikan khutbahnya di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak mengatakan, ibadah kurban adalah lambang kepatuhan dan kepedulian umat Muslim kepada masyarakat yang tidak mampu atau yang membutuhkan bantuan.
Menurut dia, ibadah kurban adalah ibadah yang mencerminkan kedekatan dan melambangkan kepatuhan seorang hamba kepada tuhan, dan menggambarkan serta simbol dan lambang pengorbanan dengan rela hati melaksanakan dan menunaikan ibadah kurban tersebut.
"Jangan sampai bagi yang memiliki kemampuan untuk berkurban lengah, sehingga tidak tunduk dan tidak patuh untuk menunaikan ibadah kurban," katanya.
Karena kurban adalah lambang dan tanda kepatuhan dan ketundukan umat Islam kepada Allah sehingga dengan rela mengurbankan hartanya di jalan Allah, katanya.
"Marilah kita senantiasa berkurban, dan mengabdi tiada henti menjadi tujuan kehidupan kita sebagai hamba Allah, dan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya. Dan mari kita terus bangun kekompakan dan tidak mau diadu domba serta dipecah belah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018