Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan pihaknya akan mendorong pembangunan infrastruktur irigasi untuk sawah yang ada di provinsi itu.

"Harus kita akui, saat ini sawah tadah hujan yang lebih dominan di Kalimantan Barat. Saat ini luasan sawah irigasi baru mencapai 100 ribu hektare, selebihnya 300 ribu hektare merupakan sawah tadah hujan atau non irigasi," kata Hero di Pontianak, Senin.

Untuk itu, dia mengatakan, jika anggaran masih ada pihaknya akan mendorong adanya infrastruktur irigasi di sejumlah sawah yang ada di Kalbar.

"Syarat pentingnya memang harus ada sumber air, dan itu juga terkait dengan kondisi lingkungan," tuturnya.

Menurut Hero, sawah tadah hujan memang tergantung pada alam dan ini masih menjadi andalan masyarakat. Keberadaan sawah tadah hujan itu dicontohkannya berada di sepanjang jalan Kabupaten Sambas.

"Tidak juga kondisinya jelek. Secara alami bagus dua hingga tiga kali panen, meskipun ada juga yang satu kali," katanya.

Meski demikian ia tak menampik bahwa sawah irigasi lebih baik, jika dilihat dari produktivitas. Untuk sawah irigasi produktivitas produksi bisa mencapai tujuh ton dalam sekali panen.

"Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan dengan sawah tadah hujan. Berkisar satu hingga satu setengah ton. Jika irigasi itu panen setahun bisa tiga kali, maka dengan sekali panen produktivitasnya tujuh ton maka setahun bisa 21 ton," kata Hero.

Selain itu pun, dari sisi penerapan juga lebih baik. Alasannya penerapan teknologi pada sawah irigasi lebih mudah, namun harus mendapat jaminan air.

"Pastinya sawah irigasi lebih baik, maka dari itu kami setiap tahunnya mendorong infrastruktur irigasi," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan, pihaknya juga mendorong pengembangan sawah irigasi agar produktivitas pertanian di Kalimantan Barat semakin meningkat.
Baca juga: Daniel Johan dorong irigasi pertanian Kalbar

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018