Pontianak, 19/9 (Antara) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahim ke Kesultanan Kadariah Pontianak dan disambut langsung oleh Sultan Pontianak, Sultan Syarief Melvin Alqadrie dan masyarakat yang sejak pagi sudah menunggu.
"Alhamdulillah beliau sampai juga di Istana Kesultanan Pontianak, Istana Kadriah, semoga dengan kedatangan beliau juga bisa menduduki Istana Negara nantinya," ujar Sultan Syarif Melvin Alqadrie dalam sambutanya di ruang utama istana, Kamis.
Pada kesempatan itu ia berpesan kepada Sandi ketika memang dizinkan oleh sang pencipta dan didukung masyarakat dan terpilih di Pilpres 2019 mendatang bisa memperjuangkan perubahan nama Bandara Supadio Pontianak menjadi Sultan Syarief Abdurahman Alqadrie serta pengakuan pembuatan lambang negara oleh Sultan Hamid II.
"Ketika bapak Insyaallah duduk menjadi Wapres RI saya berharap perhatikan tempat budaya di Kalbar, perubahan nama bandara dan memperjuangkan pengakuan Republik Indonesia terkait lambang negara dari keluarga besar Kesultanan Pontianak," pintanya.
Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan bakal calon wakil presiden mengatakan kehadirannya untuk menjalin tali silaturahim dengan pihak Kesultanan Pontianak. Terkait apa yang menjadi pesan Sultan Pontianak ia sangat menyambut baik jika diberikan amanah dalam pesta demokrasi 2019 mendatang.
"Jika diberi amanah maka memperjuangkan pengakuan pencipta lambang negara dan lainnya sudah semestinya dilakukan. Terpenting juga ke depan ekonomi kian baik, lapangan terbuka lebar, emak - emak produktif dan lainnya untuk kemajuan bangsa," jelas dia.
Sandi yang juga ditemani Sultan Pontianak setelah dari istana menuju dermaga dan menaiki kapal wisata menyusuri Sungai Kapuas serta melanjutkan agenda lainnya seperti silaturahim dengan pedagang dan masyarakat yang ada di Pasar Tengah Pontinak.
Setelah dari pasar, Sandi juga dijadwalkan mengisi sejumlah kegiatan seperti millenial meet fenomenal, mengisi seminar kewirausahaan nasional di Universitas Muhammadiyah, berkunjung ke Masjid Mujahidin, ke tempat pemenangan koalisi dan sorenya baru kembali ke Jakarta.
***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Alhamdulillah beliau sampai juga di Istana Kesultanan Pontianak, Istana Kadriah, semoga dengan kedatangan beliau juga bisa menduduki Istana Negara nantinya," ujar Sultan Syarif Melvin Alqadrie dalam sambutanya di ruang utama istana, Kamis.
Pada kesempatan itu ia berpesan kepada Sandi ketika memang dizinkan oleh sang pencipta dan didukung masyarakat dan terpilih di Pilpres 2019 mendatang bisa memperjuangkan perubahan nama Bandara Supadio Pontianak menjadi Sultan Syarief Abdurahman Alqadrie serta pengakuan pembuatan lambang negara oleh Sultan Hamid II.
"Ketika bapak Insyaallah duduk menjadi Wapres RI saya berharap perhatikan tempat budaya di Kalbar, perubahan nama bandara dan memperjuangkan pengakuan Republik Indonesia terkait lambang negara dari keluarga besar Kesultanan Pontianak," pintanya.
Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno yang merupakan bakal calon wakil presiden mengatakan kehadirannya untuk menjalin tali silaturahim dengan pihak Kesultanan Pontianak. Terkait apa yang menjadi pesan Sultan Pontianak ia sangat menyambut baik jika diberikan amanah dalam pesta demokrasi 2019 mendatang.
"Jika diberi amanah maka memperjuangkan pengakuan pencipta lambang negara dan lainnya sudah semestinya dilakukan. Terpenting juga ke depan ekonomi kian baik, lapangan terbuka lebar, emak - emak produktif dan lainnya untuk kemajuan bangsa," jelas dia.
Sandi yang juga ditemani Sultan Pontianak setelah dari istana menuju dermaga dan menaiki kapal wisata menyusuri Sungai Kapuas serta melanjutkan agenda lainnya seperti silaturahim dengan pedagang dan masyarakat yang ada di Pasar Tengah Pontinak.
Setelah dari pasar, Sandi juga dijadwalkan mengisi sejumlah kegiatan seperti millenial meet fenomenal, mengisi seminar kewirausahaan nasional di Universitas Muhammadiyah, berkunjung ke Masjid Mujahidin, ke tempat pemenangan koalisi dan sorenya baru kembali ke Jakarta.
***2***
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018