Kubu Raya  (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan , Senin, meresmikan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio Pontianak dalam memberikan pelayanan BBM avtur kepada maskapai penerbangan di Bandara Supadio Internasional Pontianak.
     
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra di Sungai Raya mengatakan, peresmian DPPU Supadio Pontianak guna meningkatkan
pelayanan dan ketahanan stok bahan bakar jenis avtur di Bandara Internasional Supadio.
       
Ia menjelaskan, lokasi DPPU Supadio baru ini berada di Jalan Arteri Supadio, berdekatan dengan area bandara komersial pindah dari lokasi sebelumnya yang berada di komplek TNI AU.
       
Pembaharuan DPPU Supadio ini merupakan satu dari 11 proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini Pertamina lakukan guna mendukung program pemerintah dalam modernisasi infrastruktur khususnya pada sektor penerbangan. Dengan total investasi mencapai Rp200 miliar, keberadaan DPPU baru ini dapat mendukung operasi dan pertumbuhan lalu lintas udara dari dan ke Kalbar, katanya.
     
"Alhamdulillah hari ini proyek pembangunan DPPU Supadio dapat kami resmikan. Tidak hanya memberikan efek langsung bagi dunia penerbangan Indonesia, adanya DPPU Supadio baru ini mampu memberikan multiplier effect di berbagai aspek lain, dengan meningkatnya jumlah penerbangan yang dapat dilayani oleh DPPU Supadio, tentunya akan menambah geliat pariwisata dan perdagangan di Kalbar," kata Tiko. 
     
 Ia menambahkan, peningkatan kapasitas stok avtur terbilang cukup signifikan setelah beroperasinya DPPU baru ini. Semula DPPU Supadio hanya dapat menampung bahan bakar avtur sekitar 1075 KL dan kini meningkat menjadi 1500 KL. 
     
Selain itu, Pertamina juga menambah fasilitas pengisian berupa kendaraan refueler untuk kegiatan into plane operation yang diharapkan mampu mendukung operasional Bandara Internasional Supadio. 
     
Dari sisi teknologi, DPPU yang peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada 26 November 2016 ini pun telah menggunakan sistem operasi Terminal Automation System (TAS) terpusat pada control room yang terintegrasi ke seluruh instrumen sarana dan fasilitas penerimaan, penimbunan, serta penyaluran.
     
"Tahun lalu saja bandara ini dapat melayani hampir empat juta penumpang, sembilan maskapai, dan sekitar 15 destinasi domestik dan internasional. Ditambah lagi pertumbuhan penumpang bandara Supadio yang relatif tinggi, yakni sekitar 15 persen per tahun, sehingga kami optimistis keberadaan DPPU baru ini dapat menjawab dinamika tersebut," tambah Tiko.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018