Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota DPR RI Daniel Johan saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang, Sabtu (6/10), kaget saat mengetahui satu zak semen dijual seharga Rp175 ribu.
    "Penderitaannya sudah double, bukan hanya lahir batin namun juga akan menguras ekonomi masyarakat," kata Daniel saat dihubungi di Bengkayang, Minggu.
    Untuk tiba di Suti Semarang tidak mudah. Menempuh waktu perjalanan sekitar lima jam dari Kota Bengkayang dan melewati medan berat serta mobil yang harus sudah dimodifikasi.
    Saat tiba di lokasi, ia mendapat sambutan hangat masyarakat. Daniel Johan pun menuturkan bahwa Suti Semarang merupakan desa yang menjadi nomor satu, karena medan dan jalan yang sangat kurang baik.
    Secara keseluruhan, desa tersebut merupakan desa ke 935 yang ia kunjungi.
    Sementara waktu kampanye pemilu kemarin ia ke 809 desa se Kalbar, bersalaman langsung dengan 29 ribu orang. "Setelah dilantik saya kembali 809 desa tersebut, dan setahun terakhir baru ke desa-desa baru. Dari 935 saya kunjungi, Suti Semarang nomor satu, paling jelek jalannya hehe," kata Daniel berseloroh.
     Mayoritas masyarakat di Suti Semarang pun mengeluhkan terkait infrastruktur seperti jalan dan jembatan kepada Daniel Johan. 
    Menanggapi ini, lebih lanjut Daniel Johan mengatakan jika dirinya memahami bagaimana menderitanya masyarakat sehari-hari di Suti Semarang, bukan sebulan dua bulan, tapi sudah 17 tahun. 
    Menurutnya, sudahlah pendapatannya kurang, hasil produksi yang potensial harga murah karena ongkosnya mahal, tetapi pengeluarannya berlebih.
    Ia menegaskan aspirasi itu akan didorong dengan sungguh-sungguh.
    "Serius ke Pak Midji, agar Pak Midji dapat memperhatikan jalan yang sangat rusak padahal disana menjadi daerah yang potensinya sangat baik. Bahkan saya sudah inisiatif komunikasi langsung dengan Kementrian PUPR, dengan staf khususnya, termasuk menyampaikan hal ini kepada Presiden agar dapat perhatian," katanya.
    Menteri PUPR memberikan masukan, karena ini jalan provinsi ada tiga hal yang bisa dilakukan, apakah itu DAK Pusat, atau dari APBD Provinsi.
    "Tapi ada cara ketiga bahwa bisa menjadi kebijakan khusus Menteri maupun Presiden, dan hal ini bisa dilakukan jika Gubernur memberikan surat permohonan formal kepada menteri PUPR dan Presiden, saya siap mengawal surat itu langsung," kata Daniel.
    Sementara Gubernur Kalbat Sutarmidji melalui akun FB "Bang Midji" memposting terkait anggaran dan infrastruktur.
    "Alhamdulillah, defisit sebesar 691 milyar selesai penangannya,  hak daerah  daerah kabupaten kota dari bagi hasil pajak sebesar 600 an milyar segera dibayar, saya mohon maaf jika ada bbrp kegiatan pembangunan di jadwal ulang, krn sy akan utamakan utk memulai pengerjaan jalan Suti Semarang mulai tahun ini, tahun depan mulai ke arah Merakai, serawai, Jelai, Tumbang Titi, Jawai Paloh, dll jalan yg kondisinya  kayak bubur. Memang anggarannya msh terbatas tetapi masy bisa nikmati pembangunan secaea merata sekalipun belum bisa selesai masalahnya. Mohon dukungannya, ayo kita tingkatkan semangat bersama kerja kerja kerja untuk kalbar maju dan sejahtera".
    Sejak diposting sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (7/10), sudah mendapat 1.200 komentar dan di share 819 kali pada pukul 21.45 WIB.
 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018