Pontianak (Antaranews Kalbar) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar menggelar Pasar Keuangan Rakyat 2018 dalam rangka percepatan akses keuangan di daerah itu.

"Melalui kegiatan dalam bulan inkluasi keuangan tersebut juga mendorong literasi dan inklusi keuangan di Kalbar," ujar Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Kalbar, Syamsir Ismail saat pembukaan yang digelar di A Yani Mega Mall, Sabtu.

Syamsir menjelaskan bahwa saat ini perlu ditingkatkan literasi dan inkluasi di Kalbar.

"Saat ini secara nasional inklusi keuangan di Indonesia baru 67,28 persen. Sedangkan untuk literasi lebih jauh rendah yakni hanya 29,6 persen. Hal itu harus menjadi perhatian kita bersama," papar dia.

Kegiatan pasar keuangan rakyat yang berlangsung pada 27 - 28 Oktober 2018 dibuka oleh Ketua Dewan Audit OJK Pusat, Ahmad Hidayat.

Ahmad menjelaskan inklusi dan literasi keuangan memiliki peran penting. Sehingga potret yang ada harus ditingkatkan lagi.

"Pada 2019 mendatang kita akan kembali akan melakukan survei tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kita ingin melihat seberapa besar progres dari usaha yang ada," kata dia.

Ia memaparkan bahwa tidak dipungkiri masih ada ditemukan masyarakat yang masih tergiur dan bahkan menjadi korban investasi bodong. Hal itu karena tergiur oleh return yang ditawarkan tinggi.

"Padahal mereka tidak tahu perusahaan apa, izin atau tidak dan lainnya. Kembali itu soal literasi yang rendah," jelas dia.

Pada kesempatan pembukaan Pasar Keuangan Rakyat 2018 hadir juga Gubernur Kalbar, Sutarmijdi. Pada kesempatan itu ia mendorong OJK untuk memberikan kemudahan dalam akses keuangan.

"Kepada pemberi jasa keuangan juga demikian bagaimana masyarakat bisa mudah mengkases dan mempergunakan produk industri keuangan," kata dia.

Ia menambahkan terpenting lagi sudah saatnya penerapan teknologi finansial. "Dengan penerapan teknologi finansial maka akses keuangan mudah dan cepat," kata dia. 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018