Sanggau (Antaranews Kalbar) - PLN Wilayah Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sanggau, Senin, meresmikan listrik nyala 24 jam di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dari sebelumnya yang hanya menyala 12 jam sehari.

"Sebagai pemerintah daerah Kabupaten Sanggau kami sangat berterima kasih, karena hari ini telah diresmikannya listrik nyala 24 jam di Kecamatan Toba," kata Wabup Sanggau, Yohanes Ontot di Toba usai peresmian listrik nyala 24 jam di Sanggau.

Ia berharap dengan peresmian listrik nyala 24 jam ini, masyarakat Kecamatan Toba dapat memanfaatkan ketersediaan listrik dengan sebaik-baiknya.

 "Saya berharap hal ini dapat meningkatkan perekonomian, prestasi anak dan lain sebagainya dalam pengguna tenaga listrik dalam kehidupan sehari-harinya," katanya.

Di sisi lain, ia mengingatkan agar masyarakat selalu berhemat dalam menggunakan listrik dan jangan boros, dan yang paling penting ujarnya masyarakat harus tepat waktu membayar listrik bagi yang menggunakan meteran paska bayar. Hal ini dimaksudkan agar keberlangsungan ketersediaan listrik dapat terus ada dan PLN tidak bangkrut.

Ia mengakui keberhasilan peningkatan ketersediaan listrik hingga mampu nyala 24 jam ini berkat upaya Pemda Sanggau bekerjasama dengan pihak PLN Induk wilayah Kalbar dan PLN UP3 Sanggau.

"Ini sesuai dengan tujuh program pembangunan bupati Sanggau yaitu salah satunya Sanggau terang," katanya.

Sementara itu, GM PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur mengatakan kerja sama yang dilakukan oleh pihaknya dan Pemda Sanggau hingga dapat meningkatkan pelayanan PLN, misalnya Pemda menyiapkan infrastruktur jalan. Dengan demikian hal ini akan mempermudah PLN melakukan mobilisasi dalam pembangunan jaringan hingga ke desa-desa.

"Sebenarnya secara perencanaan pemasangan PLN sudah ada. Di mana seluruh desa yang belum teraliri listrik PLN sudah kami data semua dalam perencanaan hingga tahun 2021. Dan keberhasilan ini memang tergantung dari kemampuan pembiayaan yang ada," katanya.

Menurutnya dalam pembangunan jaringan listrik hingga ke daerah pedalaman, dengan melakukan strategi energi terbarukan seperti biomas atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLTA dan dari kementerian ESDM dengan menggunakan energi matahari.

"Dengan adanya sinergitas seperti ini maka program pembangunan listrik hingga masuk ke desa-desa pedalaman dapat dilakukan. Di mana program pemerintah yaitu tahun 2021 itu seluruh desa harus berlistrik, sedangkan di Kalbar ini sudah 70 persen. Menurut data PLN 30 persennya sudah dilistriki oleh swasta dan lain," katanya.
 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018