Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalbar Yuliardi Qamal mengatakan pergelaran kegiatan budaya seperti "robo - robo" di Mempawah dan Kubu Raya dapat mendorong tingkat kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Kita dari PHRI melihat hal itu sangat baik karena akan mampu menarik wisatawan ke Kalbar. Wisatawan akan melihat sejumlah atraksi budaya dan kegiatan hiburan lainnya," ujarnya saat mengikuti acara robo - robo di Kubu Raya bersama Pondok Ale- Ale, BP2KP, Disporapar Kota Pontianak dan pihak lainnya, Rabu.
Ia menjelaskan dengan adanya kunjungan wisatawan maka berdampak langsung kepada usaha yang pihaknya lakukan. Jumlah tingkat hunian dan lama menginap akan berkorelasi positif.
"Begitu juga dengan usaha kuliner, restoran dan rumah makan dipastikan akan bertambah dibandingkan hari biasa," papar dia.
Yuliardi menyebutkan bahwa sudah semestinya potensi dan kekayaan alam, budaya, seni dan lainnya digarap dan dikemas dengan menarik. Dengan hal begitu kekayaan yang ada memberikan dampak yang luas bagi kemajuan daerah.
"Terpenting lagi apa yang sudah dikemas tersebut dipromosikan dengan maksimal oleh pemerintah, pelaku industri wisata dan masyarakat," kata dia.
Ritual robo-robo saat ini masih dilakukan oleh keluarga Keturunan Kerajaan Mempawah, dimulai dari keberangkatan keluarga besar menggunakan Perahu Lancang Kuning dan Perahu Bidar. Upacara Robo-robo diselenggarakan di Sungai Mempawah dan diperingati tepat pada Rabu terakhir bulan Safar, tahun hijiriah. Sejumlah acara adat, kegiatan hiburan dan lainnya digelar. Sehingga acara robo - robo yang rutin di gelar setiap tahunnya meriah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita dari PHRI melihat hal itu sangat baik karena akan mampu menarik wisatawan ke Kalbar. Wisatawan akan melihat sejumlah atraksi budaya dan kegiatan hiburan lainnya," ujarnya saat mengikuti acara robo - robo di Kubu Raya bersama Pondok Ale- Ale, BP2KP, Disporapar Kota Pontianak dan pihak lainnya, Rabu.
Ia menjelaskan dengan adanya kunjungan wisatawan maka berdampak langsung kepada usaha yang pihaknya lakukan. Jumlah tingkat hunian dan lama menginap akan berkorelasi positif.
"Begitu juga dengan usaha kuliner, restoran dan rumah makan dipastikan akan bertambah dibandingkan hari biasa," papar dia.
Yuliardi menyebutkan bahwa sudah semestinya potensi dan kekayaan alam, budaya, seni dan lainnya digarap dan dikemas dengan menarik. Dengan hal begitu kekayaan yang ada memberikan dampak yang luas bagi kemajuan daerah.
"Terpenting lagi apa yang sudah dikemas tersebut dipromosikan dengan maksimal oleh pemerintah, pelaku industri wisata dan masyarakat," kata dia.
Ritual robo-robo saat ini masih dilakukan oleh keluarga Keturunan Kerajaan Mempawah, dimulai dari keberangkatan keluarga besar menggunakan Perahu Lancang Kuning dan Perahu Bidar. Upacara Robo-robo diselenggarakan di Sungai Mempawah dan diperingati tepat pada Rabu terakhir bulan Safar, tahun hijiriah. Sejumlah acara adat, kegiatan hiburan dan lainnya digelar. Sehingga acara robo - robo yang rutin di gelar setiap tahunnya meriah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018