Pontianak (,Antaranews Kalbar) - Sejak dibukanya pendaftaran Relawan Demokrasi (Relasi) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Singkawang pada 7 Januari 2019, calon relawan yang sudah mendaftar saat ini ada sebanyak 54 orang.
"Antuasiasme masyarakat Singkawang memang sangat tinggi untuk ikut terlibat menjadi Relasi. Terbukti, meski masa pendaftaran masih dibuka hingga 16 Januari, namun yang mendaftar sudah hampir memenuhi jumlah maksimal," kata Ketua KPU Kota Singkawang, Riko, Sabtu.
Ini membuktikan, bahwa masyarakat Singkawang sangat antusias untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2019.
"Karena masa pendaftaran akan ditutup tanggal 16 Januari. Dari jumlah yang terdaftar, yang akan kami rekrut nanti ada sebanyak 55 orang, tapi yang mendaftar sekarang ini sudah ada 54 orang," ujarnya.
Riko menjelaskan, rekrutmen Relasi berdasarkan basis-basis pemilih, yakni basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, pemilih marginal, komunitas, keagamaan, dan warga internet (netizen).
"Untuk warganet, pertemanan atau pengikut setidaknya seribu. Dalam rekrutmen tetap akan kita lakukan seleksi, apalagi kalau jumlah pendaftar melebihi kuota yang kami butuhkan," ungkapnya.
Sedikitnya, ada 15 persyaratan untuk menjadi Relasi. Antara lain, berusia minimal 17 tahun pada saat mendaftar, pendidikan minimal SLTA/sederajat, berdomisili di wilayah setempat, nonpartisan parpol dan lain sebagainya.
"Persyaratan tersebut dibuktikan dengan fotocopy KTP, ijazah SLTA/sederajat, pas foto 4x6 sebanyak 4 lembar, surat pernyataan bersedia menjadi relawan, sudah terdaftar dalam DPT, bukan bagian dari penyelenggara, CV, dan lainnya," jelasnya.
Riko menambahkan, program Relasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pemilu. Selain itu, meningkatkan partisipasi pemilih serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
"Dan membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokrasi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisioner KPU Kota Singkawang yang membidangi sosialisasi, pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM, Khairul Abror mengatakan, sebagaimana diketahui tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada Pemilu 2019 lebih berat karena semakin kompleksnya penyelenggaraan pemilu.
"Pemilih akan berhadapan dengan lima jenis surat suara di TPS," katanya.
Oleh karena itu, butuh kecermatan pemilih untuk memastikan tata cara pemberian surat suara yang benar di TPS. Sehingga sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih masif dan intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan angka suara tidak sah atau invalid vote dalam pemilu.
"Program Relasi yang melibatkan masyarakat sipil ini adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Relawan demokrasi ini, mereka akan menjadi pioneer demokrasi bagi komunitasnya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Antuasiasme masyarakat Singkawang memang sangat tinggi untuk ikut terlibat menjadi Relasi. Terbukti, meski masa pendaftaran masih dibuka hingga 16 Januari, namun yang mendaftar sudah hampir memenuhi jumlah maksimal," kata Ketua KPU Kota Singkawang, Riko, Sabtu.
Ini membuktikan, bahwa masyarakat Singkawang sangat antusias untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilu 2019.
"Karena masa pendaftaran akan ditutup tanggal 16 Januari. Dari jumlah yang terdaftar, yang akan kami rekrut nanti ada sebanyak 55 orang, tapi yang mendaftar sekarang ini sudah ada 54 orang," ujarnya.
Riko menjelaskan, rekrutmen Relasi berdasarkan basis-basis pemilih, yakni basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, pemilih marginal, komunitas, keagamaan, dan warga internet (netizen).
"Untuk warganet, pertemanan atau pengikut setidaknya seribu. Dalam rekrutmen tetap akan kita lakukan seleksi, apalagi kalau jumlah pendaftar melebihi kuota yang kami butuhkan," ungkapnya.
Sedikitnya, ada 15 persyaratan untuk menjadi Relasi. Antara lain, berusia minimal 17 tahun pada saat mendaftar, pendidikan minimal SLTA/sederajat, berdomisili di wilayah setempat, nonpartisan parpol dan lain sebagainya.
"Persyaratan tersebut dibuktikan dengan fotocopy KTP, ijazah SLTA/sederajat, pas foto 4x6 sebanyak 4 lembar, surat pernyataan bersedia menjadi relawan, sudah terdaftar dalam DPT, bukan bagian dari penyelenggara, CV, dan lainnya," jelasnya.
Riko menambahkan, program Relasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pemilu. Selain itu, meningkatkan partisipasi pemilih serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
"Dan membangkitkan kesukarelaan masyarakat sipil dalam agenda pemilu dan demokrasi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisioner KPU Kota Singkawang yang membidangi sosialisasi, pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM, Khairul Abror mengatakan, sebagaimana diketahui tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada Pemilu 2019 lebih berat karena semakin kompleksnya penyelenggaraan pemilu.
"Pemilih akan berhadapan dengan lima jenis surat suara di TPS," katanya.
Oleh karena itu, butuh kecermatan pemilih untuk memastikan tata cara pemberian surat suara yang benar di TPS. Sehingga sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih masif dan intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan angka suara tidak sah atau invalid vote dalam pemilu.
"Program Relasi yang melibatkan masyarakat sipil ini adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Relawan demokrasi ini, mereka akan menjadi pioneer demokrasi bagi komunitasnya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019