Putussibau (Antaranews Kalbar) - Kapolres Kapuas Hulu AKBP Handoyo mengatakan satu anak usia lima tahun dilaporkan hilang dalam peristiwa kebakaran di Pasar Merdeka Putussibau.
"Korban jiwa diperkirakan satu orang anak atas nama Jeripen usia lima tahun jenis kelamin laki - laki dan sampai saat ini belum ditemukan," kata Handoyo dihubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Dijelaskan Handoyo, berdasarkan keterangan Ita Ratnasari (ibu korban), sebelum peristiwa kebakaran dirinya pergi meninggalkan anaknya di dalam kamar dan dikunci dari luar untuk membeli makanan.
Keduanya, kata Handoyo, menginap di sebuah penginapan kamar nomor 09, yang berada di komplek Pasar Merdeka Putussibau.
"Ibu dan anak itu berasal dari Desa Riam Piyang, Kecamatan Bunut Hulu," ucap Handoyo.
Disampaikan Handoyo, atas keterangan tersebut pihaknya masih berupaya mencari korban jiwa yang diperkirakan tertimbun di puing - puing kebakaran.
"Kami masih berupaya mencari dan evakuasi korban serta melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran," kata Handoyo.
Menurut dia, kebakaran yang terjadi sekitar Senin (28/1) pukul 22.10 WIB menghanguskan delapan ruko, lima rumah serta satu unit Yayasan Bhakti Suci Putussibau yang terbakar pada bagian atap.
Adapun pemilik ruko dan rumah yang terbakar yaitu empat ruko milik Acung yang dihuni oleh Mistake sebanyak dua pintu dan Adong serta Among, kemudian empat ruko lagi dihuni Hasan, Acan Abi, Among Wijaya dan Stepanus Apo.
Selain itu, lima unit rumah dihuni oleh Nawar, Atit, Apoy dan Akhiong, serta satu unit ruko Yayasan Bhakti Suci Putussibau (terbakar bagian atap).
"Sumber api diperkirakan bermula dari penginapan milik Nawar, yang kemudian api membesar dan menghanguskan bangunan ruko dan rumah yang berada disekitarnya," jelas Handoyo.
Menurut dia, api memang cukup sulit dipadamkan karena keterbatasan mobil pemadam kebakaran serta air dalam mobil tangki pemadam kebakaran, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 01.00 WIB.
Dia menyampaikan petugas gabungan yang turut serta memadamkan api yaitu kepolisian, TNI, Sat Pol PP, petugas pemadam kebakaran Yayasan Bhakti Suci, Tagana Kapuas Hulu, Pramuka dan warga sekitaran Putussibau.
Atas peristiwa kebakaran itu, Handoyo mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk lebih waspada dan berhati - hati agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Korban jiwa diperkirakan satu orang anak atas nama Jeripen usia lima tahun jenis kelamin laki - laki dan sampai saat ini belum ditemukan," kata Handoyo dihubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Dijelaskan Handoyo, berdasarkan keterangan Ita Ratnasari (ibu korban), sebelum peristiwa kebakaran dirinya pergi meninggalkan anaknya di dalam kamar dan dikunci dari luar untuk membeli makanan.
Keduanya, kata Handoyo, menginap di sebuah penginapan kamar nomor 09, yang berada di komplek Pasar Merdeka Putussibau.
"Ibu dan anak itu berasal dari Desa Riam Piyang, Kecamatan Bunut Hulu," ucap Handoyo.
Disampaikan Handoyo, atas keterangan tersebut pihaknya masih berupaya mencari korban jiwa yang diperkirakan tertimbun di puing - puing kebakaran.
"Kami masih berupaya mencari dan evakuasi korban serta melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran," kata Handoyo.
Menurut dia, kebakaran yang terjadi sekitar Senin (28/1) pukul 22.10 WIB menghanguskan delapan ruko, lima rumah serta satu unit Yayasan Bhakti Suci Putussibau yang terbakar pada bagian atap.
Adapun pemilik ruko dan rumah yang terbakar yaitu empat ruko milik Acung yang dihuni oleh Mistake sebanyak dua pintu dan Adong serta Among, kemudian empat ruko lagi dihuni Hasan, Acan Abi, Among Wijaya dan Stepanus Apo.
Selain itu, lima unit rumah dihuni oleh Nawar, Atit, Apoy dan Akhiong, serta satu unit ruko Yayasan Bhakti Suci Putussibau (terbakar bagian atap).
"Sumber api diperkirakan bermula dari penginapan milik Nawar, yang kemudian api membesar dan menghanguskan bangunan ruko dan rumah yang berada disekitarnya," jelas Handoyo.
Menurut dia, api memang cukup sulit dipadamkan karena keterbatasan mobil pemadam kebakaran serta air dalam mobil tangki pemadam kebakaran, api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 01.00 WIB.
Dia menyampaikan petugas gabungan yang turut serta memadamkan api yaitu kepolisian, TNI, Sat Pol PP, petugas pemadam kebakaran Yayasan Bhakti Suci, Tagana Kapuas Hulu, Pramuka dan warga sekitaran Putussibau.
Atas peristiwa kebakaran itu, Handoyo mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk lebih waspada dan berhati - hati agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Baca juga: Pasar Merdeka Putussibau terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019