Pontianak (Antaranews Kalbar) - Warga Desa Buduk Sempadang, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mendambakan jaringan listrik PT.PLN terpasang di daerahnya.

"Desa kami hingga saat ini belum teraliri listrik, kondisi ini berakibat tidak hanya membatasi beraktifitas, tetapi juga kesulitan mengakses informasi. Sejauh ini kami hanya mengandalkan mesin genset untuk penerangan di malam hari. Kami sangat terbatas dan perlu perhatian oleh pemerintah," kata salah seorang warga Buduk Sempadang, Juanda yang mengadukan nasibnya di Kantor DPD RI Perwakilan Kalbar, di Kota Pontianak, Rabu.

Juanda yang merupakan tokoh pemuda Desa Buduk Sempadang tersebut mengemukakan, bukan hanya soal penerangan, namun minimnya pembangunan infrastruktur jalan yang juga membuat desa mereka terisolir dan tertinggal.

Menurut dia, dengan kondisi yang ada tentu berdampak pada ekonomi, kesehatan, sosial dan kemasyarakatan di Desa Buduk Sempadang yang dirasa masyarakat jauh tertinggal dibanding daerah lainnya. Pemerataan pembangunan belum dirasakan hingga ke desanya.
 

Baca juga: 50 desa di Kalbar segera mendapat listrik PLN


"Ketika masyarakat Desa Buduk Sempadang ingin mencapai Pasar Induk di Kecamatan Selakau, membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam. Itu sama halnya perjalanan dari Pemangkat ke Pontianak, ujar Juanda.

Dengan menyampaikan aspirasi ke DPD RI Perwakilan Kalbar, masyarakat Desa Buduk Sempadang berharap pemerintah daerah setempat dapat lebih serius memperhatikan masalah di Desa mereka, sehingga dapat merasakan pemerataan pembangunan.

Kedatangan warga yang menyampaikan aspirasi disambut Staf Ahli DPD RI Perwakilan Kalbar, Hary Ardiyanto. Ia mendengar dan mencatat persoalan - persoalan yang dihadapi warga tersebut.

Mereka ingin menyampaikan aspirasi, saya juga memahami keluhan mereka. Nanti saya menyampaikan permasalahan ini kepada Ketua DPD RI, Usman Sapta yang juga putra Kalbar," tandasnya.

   

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019