Pontianak (Antaranews Kalbar) - PLN menghentikan pasokan listrik ke sejumlah wilayah yang terkena banjir di Kabupaten Landak, Kalbar.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pontianak, Ari Prasetyo mengatakan penghentian itu untuk antisipasi yang dapat mengancam keselamatan warga.
"Cuaca ekstrem disertai curah hujan yang tinggi dibeberapa kota dan kabupaten di Kalbar berdampak banjir dibeberapa daerah. Kabupaten Landak merupakan salah satu daerah yang mengalami banjir yang cukup parah," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan PLN bergerak cepat memutuskan aliran listrik untuk mengantisipasi dampak buruk akibat bencana banjir yang akan mengancam keselamatan warga.
"Daerah-daerah yang mengalami padam akibat banjir antara lain; Serimbu-Kuala Behe dan sekitarnya, Mangguk-Mungguk dan sekitarnya, Sui Buluh-Tebing Tinggi dan sekitarnya, Hilir Tengah- Kraton-Martalaya-Pesayangan dan sekitarnya," papar dia.
Pemutusan pasokan listrik tersebut dikatakan dia terhadap kawasan yang terdampak banjir cukup parah.
"Kondisi banjir yang cukup parah akan mengancam keselamatan warga. Petugas kami bergerak cepat untuk memutus aliran listrik agar tidak terjadi korban akibat tersengat listrik," tambahnya.
Lanjutnya bahwa semula ada 34 gardu distribusi yang terpaksa pihaknya matikan sementara dengan total daya trafo sebesar 2.405 kVA.
"Dengan demikian ada sekitar 3.770 pelanggan akan mengalami padam sementara," kata dia.
Menurutnya, info terakhir yang pihaknya dapatkan untuk banjir kearah Serimbu dan Bukit Tinggi sudah turun dan kemudian PLN kembali menyalakan sekitar 13 buah trafo.
Sementara untuk Kota Ngabang terpaksa dipadamkan kembali 1 buah trafo karena kiriman banjir dari Serimbu dudah sampai di Ngabang.
"Jadi total gardu yang padam masih 22 buah dengan total 1.620 kVA dan pelanggan yang masih mengalami padam sekitar 2.747 pelanggan," jelas Ari.
Dikatakannya, petugas telah melepas LBS (Load Break Switch) kearah Serimbu, memutus CO (Cut Off) di Mungguk, Bukit Tinggi dan daerah Hilir Kantor.
"Untuk daerah Ngabang kota juga terjadi curah hujan yang cukup tinggi serta diperparah dengan air kiriman dari daerah Serimbu dan Kuala Behe. Kami berharap curah hujan dapat berkurang intensitasnya, sehingga banjir dapat terus surut dan pasokan listrikpun dapat segera dinormalkan kembali," imbuh Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pontianak, Ari Prasetyo mengatakan penghentian itu untuk antisipasi yang dapat mengancam keselamatan warga.
"Cuaca ekstrem disertai curah hujan yang tinggi dibeberapa kota dan kabupaten di Kalbar berdampak banjir dibeberapa daerah. Kabupaten Landak merupakan salah satu daerah yang mengalami banjir yang cukup parah," ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan PLN bergerak cepat memutuskan aliran listrik untuk mengantisipasi dampak buruk akibat bencana banjir yang akan mengancam keselamatan warga.
"Daerah-daerah yang mengalami padam akibat banjir antara lain; Serimbu-Kuala Behe dan sekitarnya, Mangguk-Mungguk dan sekitarnya, Sui Buluh-Tebing Tinggi dan sekitarnya, Hilir Tengah- Kraton-Martalaya-Pesayangan dan sekitarnya," papar dia.
Pemutusan pasokan listrik tersebut dikatakan dia terhadap kawasan yang terdampak banjir cukup parah.
"Kondisi banjir yang cukup parah akan mengancam keselamatan warga. Petugas kami bergerak cepat untuk memutus aliran listrik agar tidak terjadi korban akibat tersengat listrik," tambahnya.
Lanjutnya bahwa semula ada 34 gardu distribusi yang terpaksa pihaknya matikan sementara dengan total daya trafo sebesar 2.405 kVA.
"Dengan demikian ada sekitar 3.770 pelanggan akan mengalami padam sementara," kata dia.
Menurutnya, info terakhir yang pihaknya dapatkan untuk banjir kearah Serimbu dan Bukit Tinggi sudah turun dan kemudian PLN kembali menyalakan sekitar 13 buah trafo.
Sementara untuk Kota Ngabang terpaksa dipadamkan kembali 1 buah trafo karena kiriman banjir dari Serimbu dudah sampai di Ngabang.
"Jadi total gardu yang padam masih 22 buah dengan total 1.620 kVA dan pelanggan yang masih mengalami padam sekitar 2.747 pelanggan," jelas Ari.
Dikatakannya, petugas telah melepas LBS (Load Break Switch) kearah Serimbu, memutus CO (Cut Off) di Mungguk, Bukit Tinggi dan daerah Hilir Kantor.
"Untuk daerah Ngabang kota juga terjadi curah hujan yang cukup tinggi serta diperparah dengan air kiriman dari daerah Serimbu dan Kuala Behe. Kami berharap curah hujan dapat berkurang intensitasnya, sehingga banjir dapat terus surut dan pasokan listrikpun dapat segera dinormalkan kembali," imbuh Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019