Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pembangunan bandara di Kota Singkawang resmi dimulai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencanangkan pembangunan bandar udara baru di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Senin.
Pencanangan yang ditandai dengan menghidupkan kendaraan alat berat itu dihadiri diantaranya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, tokoh Singkawang dan para pengusaha.
"Singkawang sebagai satu destinasi wisata yang potensial harus memiliki bandara," kata Budi Karya.
Dia merasa bersyukur, karena dalam suasana perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan mancanegara.
"Sehingga, apa yang kita lakukan ini juga menandai bahwa suatu budaya yang menjadikan suatu kekuatan wisata harus kita rawat dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi warga Singkawang untuk merawat budaya sebagai suatu kearifan lokal dan tentunya akan menjadi hal yang menarik bagi turis-turis untuk ke Kota Singkawang.
Terlebih dirinya sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo, untuk bisa mempersatukan NKRI dengan menghubungkan antara pelabuhan dengan bandara.
"Bagaimana mungkin kita bisa menyatakan NKRI, kalau kita mau ke Papua saja sulit atau ke Singkawang sulit. Oleh karenanya, Menteri yang tugasnya mengkonektivitas atau menghubungkan semua kota maupun wilayah, apalagi Singkawang yang potensi wisatanya luar biasa," tuturnya.
Menurutnya, Kalimantan Barat merupakan suatu potensi yang menjadi perhatian Bapak Presiden RI. "Jika diperhatikan, rasa-rasanya lebih dari lima kali Pak Jokowi datang ke Kalbar. Hal itu dikarenakan, Kalbar sangat strategis dalam konteks ekonomi, tapi juga strategis secara geografis politis terhadap negara-negara yang lain," jelasnya.
Oleh sebab itulah, dia selaku menteri sudah seharusnya menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Presiden RI, bahwa Singkawang dan Pelabuhan Kijing harus di bangun.
"Setelah ini saya akan berangkat menuju Sintang, lalu ke Kayong supaya Kalbar menjadi suatu daerah yang makmur dan membanggakan Indonesia," tuturnya.
Untuk bandara Singkawang, katanya, pembangunannya harus bertahap dari menggunakan pesawat jenis ATR setelah itu menjadi Boeing.
"Tentu dalam pembangunannya dikerjasamakan dengan pihak swasta. Artinya, tanah dibeli oleh Pemda, nanti perusahaan swasta yang membangunnya," katanya.
Tak dapat dibayangkan, jika Singkawang bisa menjadi contoh bagi seluruh Indonesia. "Kan keren," ujarnya.
Dia pun meyakini, dengan adanya bandara di Kota Singkawang tentu akan menjadi suatu daerah yang berkembang dengan baik. "Karena upaya dari konektivitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada di Singkawang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Pencanangan yang ditandai dengan menghidupkan kendaraan alat berat itu dihadiri diantaranya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus, Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, tokoh Singkawang dan para pengusaha.
"Singkawang sebagai satu destinasi wisata yang potensial harus memiliki bandara," kata Budi Karya.
Dia merasa bersyukur, karena dalam suasana perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang selalu menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan mancanegara.
"Sehingga, apa yang kita lakukan ini juga menandai bahwa suatu budaya yang menjadikan suatu kekuatan wisata harus kita rawat dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi warga Singkawang untuk merawat budaya sebagai suatu kearifan lokal dan tentunya akan menjadi hal yang menarik bagi turis-turis untuk ke Kota Singkawang.
Terlebih dirinya sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo, untuk bisa mempersatukan NKRI dengan menghubungkan antara pelabuhan dengan bandara.
"Bagaimana mungkin kita bisa menyatakan NKRI, kalau kita mau ke Papua saja sulit atau ke Singkawang sulit. Oleh karenanya, Menteri yang tugasnya mengkonektivitas atau menghubungkan semua kota maupun wilayah, apalagi Singkawang yang potensi wisatanya luar biasa," tuturnya.
Menurutnya, Kalimantan Barat merupakan suatu potensi yang menjadi perhatian Bapak Presiden RI. "Jika diperhatikan, rasa-rasanya lebih dari lima kali Pak Jokowi datang ke Kalbar. Hal itu dikarenakan, Kalbar sangat strategis dalam konteks ekonomi, tapi juga strategis secara geografis politis terhadap negara-negara yang lain," jelasnya.
Oleh sebab itulah, dia selaku menteri sudah seharusnya menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Presiden RI, bahwa Singkawang dan Pelabuhan Kijing harus di bangun.
"Setelah ini saya akan berangkat menuju Sintang, lalu ke Kayong supaya Kalbar menjadi suatu daerah yang makmur dan membanggakan Indonesia," tuturnya.
Untuk bandara Singkawang, katanya, pembangunannya harus bertahap dari menggunakan pesawat jenis ATR setelah itu menjadi Boeing.
"Tentu dalam pembangunannya dikerjasamakan dengan pihak swasta. Artinya, tanah dibeli oleh Pemda, nanti perusahaan swasta yang membangunnya," katanya.
Tak dapat dibayangkan, jika Singkawang bisa menjadi contoh bagi seluruh Indonesia. "Kan keren," ujarnya.
Dia pun meyakini, dengan adanya bandara di Kota Singkawang tentu akan menjadi suatu daerah yang berkembang dengan baik. "Karena upaya dari konektivitas ini juga bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi yang ada di Singkawang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019