Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kodim 1201/Mempawah, akan membantu mengkoordinir pengerahan kekuatan Satuan Tugas (Satgas) gabungan penanganan banjir di Kabupaten Landak yang beranggotakan, baik dari TNI, Polri, Tim Kesehatan dan BPBD Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
"Berdasarkan SK Bupati Landak No. 360/90/HK-2019, saya telah ditunjuk sebagai wakil 2 Komando Satgas tanggap darurat penanganan bencana banjir untuk wilayah Kabupaten Landak," kata Dandim 1201/Mph Letkol (Arm) Anom Wirasunu di Landak, Rabu.
Ia menambahkan untuk membahas tanggap darurat dan penanganan bencana banjir itu, ia telah memimpin rapat bersama pihak-pihak terkait di Koramil 1202-11/Ngabang.
"Pihak-pihak yang terlibat hampir semua hadir seperti Kapolres Landak, Danyon Armed 16/Kmp, Kepala BPBD Landak, Danramil Ngabang, Pasiops Kodim 1201/Mph, Kabag Ops Polres Landak, Pasiops Armed 16/Kmp dan Sekertaris BPBD Landak dalam rakoor penangan banjir tersebut," jelasnya.
Hingga saat ini, masih ada dua lokasi banjir yang perlu penanganan, yaitu di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Kuala Behe.
Memang saat ini untuk di Ngabang ketinggian air secara keseluruhan mulai turun sekitar 30 centimeter dari ketinggian awal. Sedangkan untuk di Kuala Behe ketinggian air yang terkena banjir kemarin turun sekitar satu meter.
"Saat ini kami dari tim gabungan sedang melaksanakan patroli ke wilayah Kuala Behe untuk memantau perkembangan di wilayah tersebut," katanya.
Akibat banjir, lanjutnya ada beberapa titik penampungan pengungsi, seperti di Mako Koramil Ngabang masih ada sebanyak 96 jiwa.
Kemudian di gudang garam di Desa Hilir Tengah ada sebanyak 29 jiwa, di Rumah Nur Kholis warga yang tinggal di Simpang Ilong sebanyak 45 jiwa dan di Kantor Tibum di Jalan Pemuda berjumlah delapan jiwa.
"Dalam mendukung oprasional kami telah dilengkapi dengan satu set tenda, tujuh unit LCR, dua unit KMC, dua unit kano, tiga unit perahu besi, dua set alat scuba, dua unit perahu fiber, 125 buah pelampung, dua unit truk, dua unit mobil patroli, satu unit strada, satu unit mobil serbaguna dan empat unit SPM," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Berdasarkan SK Bupati Landak No. 360/90/HK-2019, saya telah ditunjuk sebagai wakil 2 Komando Satgas tanggap darurat penanganan bencana banjir untuk wilayah Kabupaten Landak," kata Dandim 1201/Mph Letkol (Arm) Anom Wirasunu di Landak, Rabu.
Ia menambahkan untuk membahas tanggap darurat dan penanganan bencana banjir itu, ia telah memimpin rapat bersama pihak-pihak terkait di Koramil 1202-11/Ngabang.
"Pihak-pihak yang terlibat hampir semua hadir seperti Kapolres Landak, Danyon Armed 16/Kmp, Kepala BPBD Landak, Danramil Ngabang, Pasiops Kodim 1201/Mph, Kabag Ops Polres Landak, Pasiops Armed 16/Kmp dan Sekertaris BPBD Landak dalam rakoor penangan banjir tersebut," jelasnya.
Hingga saat ini, masih ada dua lokasi banjir yang perlu penanganan, yaitu di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Kuala Behe.
Memang saat ini untuk di Ngabang ketinggian air secara keseluruhan mulai turun sekitar 30 centimeter dari ketinggian awal. Sedangkan untuk di Kuala Behe ketinggian air yang terkena banjir kemarin turun sekitar satu meter.
"Saat ini kami dari tim gabungan sedang melaksanakan patroli ke wilayah Kuala Behe untuk memantau perkembangan di wilayah tersebut," katanya.
Akibat banjir, lanjutnya ada beberapa titik penampungan pengungsi, seperti di Mako Koramil Ngabang masih ada sebanyak 96 jiwa.
Kemudian di gudang garam di Desa Hilir Tengah ada sebanyak 29 jiwa, di Rumah Nur Kholis warga yang tinggal di Simpang Ilong sebanyak 45 jiwa dan di Kantor Tibum di Jalan Pemuda berjumlah delapan jiwa.
"Dalam mendukung oprasional kami telah dilengkapi dengan satu set tenda, tujuh unit LCR, dua unit KMC, dua unit kano, tiga unit perahu besi, dua set alat scuba, dua unit perahu fiber, 125 buah pelampung, dua unit truk, dua unit mobil patroli, satu unit strada, satu unit mobil serbaguna dan empat unit SPM," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019