Pelaksana tugas Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Pontianak, Syahri berharap PLN tidak melakukan padamam selama dilaksanakannya USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional). 

"Memang dalam pelaksanaan ujian seperti ini ada beberapa yang selalu menjadi momok, yaitu terjadinya pemadam listrik. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi, apa lagi saat pengunaan komputer karena itu sangat menganggu," kata Syahri di Pontianak, Rabu.

Untuk menanggulangi hal itu, katanya lagi, pihak sekolah telah menghubungi pihak PLN. Hal itu dimaksudkan agar ada jaminan tetap tersedianya listrik saat berlangsungnya USBN tersebut.

"Kami sudah menghubungi PLN, dan mereka telah merespon dengan menyediakan mesin genset di sekolah ini untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman. Di SMKN 4 Pontianak ujian di bagi tiga gelombang dan akan berlangsung dari pukul 7.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB," katanya.

Ia menambahkan tahun ini, SMKN 4 Pontianak tergabung sub rayon 2. Untuk para petugss pengawas dilakukan silang artinya seluruh pengawas yang bertugas di SMKN 4 Pontianak merupakan pengawas dari sekolah lain. Sedangkan pengawas dari SMKN 4 Pontianak bertugas di sekolah lain di sub rayon 2.

"Kami tergambung di sub rayon 2 yang terdiri dari SMKN 9, SMK Muhamadiah, SMK Swasta Kesehatan, SMK Bina Utama, SMK PGRI dan SMTI Pontainak," katanya.

Ia berharap seluruh siswa kelas 12 SMKN 4 Pontianak dapat benar-benar menyiapkan diri dalam menghadapi ujian. 

"Mudah-mudahan anak-anak kami telah menyiapkan diri menghadapi ujian akhir belajar mereka dari awal hingga selesai ujian. Dengan harapan mereka mampu meraih kelulusan dan mendapatkan nilai ujian yang tinggi," katanya.

Data SMKN 4 Pontianak, mencatat sebanyak 523 siswa kelas 12 SMK tersebut, yang mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional pada hari pertama. 

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019